OLEH: Candra,milah,natul,Muti’a, Lail,Mardliyah & Zahro
A. Pengertian serta Perbedaan antara Sejarah Kebudayaan Islam dengan Sejarah Peradaban Islam
1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam dan Sejarah Peradaban Islam
Kebudayaan berasal dari bahasa Arab Al-Tsaqafah dan bahaasa Inggris Culture. Kebudayaan mempunyaan banyak pengertian diantaranya, kebudayaan merupakan bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu suatu masyarakat. Menurut Selo Soemarjan, kebudayaan merupakan semua karya, rasa , dan cipta masyarakat. Dan kebudayaan ini merupakan sesuatu yang bersifat ideal yang berupa cita-cita, rencana, bahkan keinginan atau apa yang kita rindukan. Kebudayaan terrefleksi dalam seni, sastra, religi dan moral.
Peradaban berasal dari bahasa Arab Al-Hadharah dan bahasa Inggris Civilization. Peradaban merupakan manifestasi-manifestasi kemajuan mekanis dan teknoligis dan juga merupakan cara hidup yang sudah maju, yang mana dapat berupa apa yang telah dicita-citakan, dan peradaban ini merupakan terrefleksi dalam politik, ekonomi dan juga teknologi.
Oleh karena itu kebudayaan merupakan strategi-strategi yang dimiliki manusia untuk mewujudkan suatu rencana-rencana dalam kehidupan lebih maju yang disebut dengan peradaban.
2. Perbedaan antara Sejarah Kebudayaan Islam dan Sejarah Peradaban Islam
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan perbedaan diantara keduanya :
a. - Peradaban ( hadharah, civilization ) berakar pada ide tentang kota, kemajuan material ( ilmu dan teknologi ), aspek kehalusan, penataan sosial dan aspek kemajuan lain.
- Kebudayaan ( tsaqofah, culture ) berakar pada ide mengenai nilai, tujuan, pemikiran yang ditransmisikan melalui ilmu, seni, dan agama suatu masyarakat.
b. - Peradaban ide utamanya adalah kemajuan, perkembangan ( progress dan development ).
- Kebudayaan ide utamanya adalah berupa cita-cita dan rencana-rencana.
c. - Sebuah peradaban siklus dalam waktu
- Kebudayaan lepas dari kontradiksi ruang dan waktu.
B. Hubungan Kitab Suci Al-Qur’an dan Al-Hadits dengan Kebudayaan
Sebagai umat Islam, kita meyakini Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai sumber ajaran agama Islam, yang telah kita ketahui definisinya, Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya bernilai ibadah, dan Al-Hadits adalah sabda ( qoul ), perbuatan ( fi’li ), ketetapan ( taqrir ) dan sifat yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam proses sejarah, ulama dalam berbagai generasii dengan berbagai usaha untuk memahami maksud-maksud yang ada pada kitab-kitab tersebut. Dalam memahami Al-Qur’an, sebagian ulama cenderung pada pendekatan kualitas keutamaan structural, mereka mengajukan metode Tafsir bi Al-Ma’tsur ( bi Al-Riwayat ) dengan prosedur penafsiran sebagai berikut :
1. Penafsiran ayat Al-Qur’an dengan ayat Al-Qur’an.
2. Penafsiran ayat Al-Qur’an dengan hadits Nabi.
3. Penafsiran ayat Al-Qur’an dengan qoul sahabat.
Begitu juga dengan Al-Hadits, ulama meverifikasi dengan melakukan dua pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan kuantitatif, dengan menghitung jumlah Rowi hadits pada setiap periode yang melahirkan hadits ahad dan mutawattir.
2. Pendekatan kualitatif, yang melahirkan hadits-hadits, yaitu shahih, hasan dan dha’if.
Dari penjelasan diatas, kita bias mengetahui hubungan masing-masing dengan kebudayaan. Adapun hubungan Al-Qur’an dengan kebudayan terdapat pada prosedur penafsiran Al-Qur’an bi al-ma’tsur karena merupakan produk pemikiran ulama’ dalam rangka memahami kandungan makna Al-Qur’an. Dan juga bisa disebut peradaban karena prosedur tersebut sudah maju ( terutama dari segi semangat memahami dan menjalani kitab suci ). Sedangkan hubungan Al-Hadits dengan kebudayaan terdapat pada ilmu verifikasi hadits ( ulum al hadits) karena merupakan gagasan ulama’ dan bisa dikatakan peradaban karena verifikasi dilakukan oleh ulama’. Akan tetapi sebagian umat Islam merasa keberatan apabila ilmu Al-Qur’an dan verifikasi hadits disebut sebagai kebudayaan atau peradaban.
C. Isi dan Ruang Lingkup dari Sejarah Peradaban Islam
Karena Islam lahir di Arab, maka is dari sejarah peradaban Islam membahas tentang riwayat Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa wahyu Tuhan.
1. Sebelum Nabi dilahirakn yakni apa saja yang berkembang menjelang Rasulullah lahir yang dipengaruhi oleh budaya bangsa-bangsa disekitarnya yang lebih awal maju daripada kebudayaan dan peradaban Arab. Pengaruh tersebut melalui beberapa jalur :
a. Hubungan dagang dengan bangsa lain, seperti bangsa Syiria,Persia, Mesir dan Romawi yang telah mendapat pengaruh Hellenisme ( kebudayaan Yunani dulu yang mempengaruhi perkembangan fikir ).
b. Melalui kerajaan protektorat, seperti kerajaan Hirah dibawah perlindungan Persia dan kerajaan Ghassa dibawah perlindungan Romawi.
c. Masuknya misi Yahudi dan Kristen, tapi meski agama Yahudi dan Kristen sudah masuk ke Arab, bangsa Arab kebanyakan masi menganut agama asli mereka yakni menyembah berhala.
2. Riwayat Rasulullah dilahirkan sampai beliau wafat, yakni sebelum masa kerasulan Nabi Muhammad dari kelahirannya dalam keadaan yatim menjadi yatim piatu sampai beliau mendapat wahyu dari Tuhan dan berdakwah menyebarkannya hingga beliau wafat.
3. Kemajuan Islam yang diteruskan oleh para sahabat seperti masa khulafaurrasyidin, bani Umayyah, dan bani Abbasiyah.
4. Masa disentrigasi yakni adanya dinasti-dinasti yang memerdekakan diri dari kekuasaan bani Abbasiyah.
5. Masa kemunduran yakni masa dimana adanya persaingan antar bangsa, kemerosotan ekonomi, koflik keagaman dan lain-lain.
6. Penyebaran Islam di belahan dunia barat dan lainnya, seperti Islam di Spanyol dan pengaruhnya di Eropa, di Asia dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
- Karim, Abdul. 2007. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Jogjakarta: Pustaka Book Publisher.
- Mubarok, Jaih. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Islamika.
- Yatim, Badri. 2005. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
- http:// Banihamzah.wordpress.com/2007, Makna-Peradaban-Islam.
- http:// www.google.com/Pengertian Sejarah-Peradaban-Islam.
- http://Banihamzah.wordpress.com/2007/04/26/Makna-Peradaban-Islam.
pelit mas brow ora iso di copast
ReplyDelete