Oleh: Farida, Zila dan Laili
A. Penelitian Agama
(a). Pengertian Penelitian Agama
Penelitian berasal dari kata teliti yang artinya cermat, seksama atau pemeriksaan yang dilakukan secara seksama dan teliti dan dapat pula bearti penyelidikan. Selanjutnya penelitian (Research) adalah upaya sistematis dan obyektif untuk mempelajari suatu masalah dan menemukan prinsip-prinsip umum, juga berarti upaya pengumpulan informasi yang bertujuan menambah pengetahuan. Dengan demikian, pada hakikatnya penelitian dapat dirumuskan sebagai penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah.
Sedangkan pengertian agama, yakni telah banyak ahli antropologi, psikologi dan lain-lain yang mencoba mendifinisikan agama tetapi banyak juga hasilnya yang tidak memuaskan, karena tidak dapat diperoleh definisi yang seragam.
Menurut harus nasution, guru besar filsafat dan teologi islam berdasarkan analisnya terhadap berbagai kata yang berkaitan dengan agama yaitu Ad-din atau religi dan kata agama itu sendiri sampai pada kesimpulan bahwa intisari yang terkandung dalam istilah-istilah diatas adalah ikatan. Selanjutnya harun nasution menyebutkan adanya empat unsur penting yang terdapat dalam agama, yaitu :
1. Unsure kekuatan ghoib yang dapat mengambil bentuk dewa/tuhan dan sebagainya.
2. Unsure keyakinan manusia.
3. Unsure respon yang bersifat emosional dari manusia.
4. Unsure faham apa adanya yang kudus dan suci.
Adapun agama juga mengandung dua kelompok ajaran :
1. Ajaran dasar yang diwahyukan tuhan melalui rasul-Nya kepada masyarakat manusia yang bersifat absolute, mutlak, benar, kekal, tidak berubah dan tidak bisa dirubah.
2. Ajaran dasar yang hanya merupakan penjelasan dan hasil pemikiran yang bersifat relative, nisbi, brubah dan dapat diubah sesuai dengan perkembangan zaman.
(a). Tujuan Penelitian
Tujuan pokok adalah mencari kebenaran-kebenaran objektif yang disimpulkan melalui data-data yang terkumpul. Kebenaran-kebenaran objektif yang diperoleh tersebut, kemudian digunakan sebagai dasar atau landasan untuk pembaharuan, perkembangan atau perbaikan dalam masalah-masalah teoritis dan prektis bidang-bidang pengetahuan yang bersangkutan.
(b). Macam-macam Penelitian
Jika dilihat dari segi metode dasar dan rancangan penelitian yang digunakan, maka penelitian dapat dibagi lagi menjadi 8 macam:
1. Penelitian Historis (Historical Research)
Tujuan penelitiannya adalah untuk memberi rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengevaluasi, menverifikasi serta mensistematisasikan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
2. Penelitian Survai
Adalah informasi yang dikumpulkan dari responden dan dengan menggunakan koesioner, yang bersifat kuantitatif.
3. Penelitian Research
Adalah informasi yang dikumpulkan dengan menggunakan wawancara bebas, dimana para peneliti tidak memulai penelitiannya dengan teori ataus hipotesa yang akan diuji, melainkan bertolak dari kata yang dikumpulkan, yang bersifat kualitatif.
4. Penelitian Tindakan (Action Research)
Adalah mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia actual yang lain.
5. Penelitian Eksperimental Sungguhan
Adalah menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok control yang tidak dikenal kondisi perlakuan.
6. Penelitian Kasual-Komparatif
Adalah menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
7. Penelitian Korelasional (Co relational Research)
Adalah mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisiensi korelasi.
8. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan
Adalah mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga/masyarakat.
(c). Penelitian Agama
Para ilmuwan sendiri beranggapan bahwa agama juga merupakan objek kajian penelitian yang sudah lama diperdebatkan karena agama merupakan bagian dari kehidupan sosial kultur, jadi penelitian agama bukanlah meneliti hakikat agama dalam arti wahyu melainkan meneliti manusia yang menghayati, meyakini dan memperoleh pengaruh dari agama. Penelitian agama bukanlah meneliti kebenaran teologi atau filosofis tetapi bagaimana agama itu ada dalam kebudayaan dan sistem sosial berdasarkan fakta atau realitas sosial-kultur. Misalnya dapat meneliti tingkat keimanan dan ketaqwaan yang dianut masyarakat. Kita dapat meneliti apakah ajaran zakat, puasa dan haji misalnya, sudah dilaksanakan sesuai ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Selanjutnya kita juga dapat meneliti seberapa jauh tingkat kepedulian umat Islam terhadap penanganan masalah-masalah sosial sebagai panggilan ajaran agamanya.
B. Kedudukan Penelitian Agama diantara Penelitian-Penelitian Lainnya
Pada dasarnya penelitian agama sejajar atau sebanding dengan penelitian-penelitian Non-Agama. Yang membedakan hanyalah objek kajian yang ditelitinya, yakni bahan referensi penelitian itu sendiri baik agama maupun non-agama dan ruang lingkup diantara keduanya. Contoh model penelitian agama seperti penelitian sejarah Islam, Antropologi dan sosiologi agama, pemikiran modern dalam Islam, politik Islam dan lain-lain. Sedangkan penelitian Non-Agama seperti penelitian lingkungan masyarakat, ilmu pengetahuan (sains) kesehatan dan lain-lain. Dengan demikian kedudukan penelitian agama adalah sejajar dengan penelitian-penelitian Non-Agama.
No comments:
Post a Comment