BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan suatu
penyakit dengan peningkatan glukosa darah di atas normal. Dikatakan diabetes
mellitus jika kadar gula darah saat puasa > 126 mg/dl dan pada tes tanpa
puasa (gula darah pada kondisi normal) > 200mg/dl. (Wahdah N, 2011) Diabetes
melitus dapat menyebabkan
komplikasi pada berbagai
sistem tubuh. Komplikasi diabetes
melitus bersifat jangka pendek
dan jangka panjang.
Komplikasi jangka pendek meliputi; hypoglikemia dan
ketoasidosis, sedangkan
komplikasi jangka panjang dapat
berupa kerusakan makroangiopati
dan mikroangiopati. Kerusakan makroangiopati
meliputi: penyakit arteri
koroner, kerusakan pembuluh darah serebral dan
kerusakan pembuluh darah
perifer. Adapun komplikasi mikroangiopati meliputi:
retinopati, nefropati dan
neuropati (Smeltzer &
Bare, 2008). Luka pada kaki
juga terjadi kelainan dan
perubahan bentuk kaki, peredaran darah yang kurang juga akan mempengaruhi
pergerakan sendi kaki. Gangguan pada kaki diabetes dapat berupa aterosklerosis
yang disebabkan karena penebalan membran basal pembuluh darah besar maupun
kecil (Brunner & Suddarth,2001).
WHO menyimpulkan bahwa Indonesia
menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita diabetes di dunia.
Prevalensi diabetes mellitus di dunia mengalami peningkatan yang cukup besar
data statistik organisasi dunia (WHO) tahun (2012) dalam priyanto, dkk (2013) menyebutkan,
penderita diabetes melitus mencapai 194 juta jiwa atau 5,1% dari penduduk dunia
dan pada tahun 2025 di perkirakan meningkat menjadi 333 juta jiwa. Di asia
tenggara terdapat 46 juta di perkirakan akan meningkat 119 juta jiwa. Di
Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 di perkirakan menjadi 21,3 juta pada
tahun 2030. Pada tahun 2003, World Health
Organization (WHO) dalam PB PERSADIA (2009) memperkirakan 194 juta
atau 5,1% dari 3,8 milyar penduduk dunia
usia 20-79 tahun menderita diabetes melitus dan
pada tahun 2025 meningkat
menjadi 333 juta
jiwa. Sedangkan hasil Riset Kesehatan Dasar yang dilaporkan oleh Departemen
Kesehatan pada tahun 2008,
menunjukkan prevalensi diabetes
melitus di Indonesia saat itu sebesar 5,7%. Menurut WHO pasien diabetes
mellitus di Indonesia akan mengalami kenaikan dari 8,4 juta jiwa pada tahun
2000 dan menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 (PB PERSADIA, 2009).
Berdasarkan data Persadia Jawa
Timur, jumlah penderita diabetes melitus di Jawa Timur
diperkirakan mencapai 6% dari total jumlah penduduk Jawa Timur. Berdasarkan
survey yang dilakukan di Persadia Unit RSUD dr.Soetomo di Surabaya di dapatkan
data diabetes melitus sebanyak 120 penderita.
Diabetes adalah suatu penyakit
dengan peningkatan glukosa darah di atas normal. Penyakit diabetes tidak dapat
di sembuhkan, namun dapat dicegah dengan cara mengubah gaya hidup yang lebih
sehat. Faktor lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan
berlebihan, berlemak, kurang aktifitas fisik, dan stress berperan besar dengan
pemicu diabetes. Pada umumnya penderita diabetes akan mengalami rasa lapar dan
haus yang berlebihan, air kencing yang terlalu banyak, penurunan berat badan
yang mendadak, pengelihatan agak kabur, borok atau luka yang susah sembuh.(Wahdah
N, 2011) Kaki diabetes merupakan salah satu komplikasi kronik diabetes mellitus
yang paling ditakuti. Ada tiga
alasan mengapa orang dengan
diabetes lebih tinggi
resikonya mengalami masalah kaki
yaitu: sirkulasi darah dari
kaki ke tungkai
yang menurun (gangguan pembuluh
darah), berkurangnya perasaan pada kedua
kaki (gangguan saraf), berkurangnya
daya tahan tubuh terhadap infeksi, sehingga jika
penderita tidak rajin menjaga kebersihan kaki akan mengakibatkan luka yang di
sebut dengan ganggren (Misnadiarly, 2006). Sehingga pengetahuan itu penting
karena dengan pengetahuan maka penderita akan mengetahui bagaimana perawatan
kaki pada penderita diabetes. Penderita harus bisa merawat kaki agar tidak
terjadi luka yang akhirnya menyebab kan gangrene atau pembusukan (Wahdah N,
2011). Perawatan kaki merupakan upaya pencegahan primer terjadinya luka pada
kaki diabetes. Tindakan yang harus di lakukan dalam perawatan kaki untuk
mengetahui adanya kelainan kaki secara dini, memotong kuku yang benar ,
pemakaian alas kaki yang baik, menjaga kebersihan kaki dan senam kaki. Sehingga
penderita mengetahui perawatan kaki diabetik dengan baik, dengan demikian
kejadian ulkus gangren dan amputasi dapat di hindari.(FKUI. 2005).
Penyuluhan dan pendidikan kesehatan
menjadi salah satu peran seorang perawat yang sangat penting dalam upaya
meningkatkan kesehatannya yang terkait dengan perawatan kaki diabetik. Karena
banyak orang yang kurang mengetahui akan bahaya komplikasi diabetes khususnya
pada kaki diabetik, Sehingga perlu di berikan HE (Health education) bagi
penderita dan keluarga penderita agar penderita mengetahu cara bagaimana
merawat kaki diabetic secara baik dan benar. Berdasarkan kurangnya pengetahuan
tentang perawatan kaki pada penderita diabetes mellitus di Persadia Surabaya
penelii tertarik untuk meneliti ”Gambaran tingkat pengetahuan tentang perawatan
kaki pada penderita diabetes mellitus di Persadia Unit RSUD dr.Soetomo di
Surabaya”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan perawatan kaki pada
penderita diabetes mellitus di Persadia Unit RSUD dr.Soetomo Surabaya ?”
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui
gambaran tingkat pengetahuan perawatan kaki pada penderita diabetes mellitus di
Persadia Unit RSUD dr.Soetomo Surabaya
1.4 Manfaat
Penelitian
1.4.1 Bagi
responden
Dapat memberikan manfaat bagi penderita
diabetes mellitus dan menambah pengetahuan tentang perawatan kaki pada penyakit
diabetik. .
1.4.2 Bagi
tempat penelitian
Untuk meningkatkan kinerja khususnya
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan dengan perawatan kaki pada
diabetes mellitus.
1.4.3 Bagi
intitusi
Sebagai dokumentasi ilmiah dalam
mengembangkan pendidikan dan pengetahuan dan sebagai bahan bacaan dan menambah
wawasan bagi mahasiswa Akademi Keperawatan Bahrul Ulum..
1.4.4 Bagi
peneliti
Mampu meninkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan sebagai referensi dalam penelitian tentang gambaran pengetahuan
tentang diabetes mellitus.
Sebagai dokumentasi ilmiah dalam
mengembangkan pendidikan dan pengetahuan dan sebagai bahan bacaan dan menambah
wawasan bagi mahasiswa Akademi Keperawatan Bahrul Ulum.
Terimakasih! infonya sangat membantu. Ternyata vitamin D bisa mengatasi Diabetes dan sudah terbukti dari penelitian yg dilakukan oleh salah satu dosen UNAIR http://news.unair.ac.id/2019/08/02/vitamin-d-atasi-penyakit-diabetes-mellitus/"
ReplyDelete