Thursday, May 12, 2016

Diabetes Mellitus (Fitriasih) STIKES jOMBANG

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit dengan peningkatan glukosa darah di atas normal. Dikatakan diabetes mellitus jika kadar gula darah saat puasa > 126 mg/dl dan pada tes tanpa puasa (gula darah pada kondisi normal) > 200mg/dl. (Wahdah N, 2011) Diabetes melitus  dapat  menyebabkan  komplikasi  pada  berbagai  sistem  tubuh. Komplikasi diabetes melitus bersifat  jangka  pendek  dan  jangka panjang. Komplikasi  jangka pendek  meliputi; hypoglikemia  dan  ketoasidosis, sedangkan  komplikasi  jangka panjang  dapat  berupa  kerusakan makroangiopati dan mikroangiopati. Kerusakan makroangiopati  meliputi:  penyakit  arteri  koroner, kerusakan  pembuluh  darah serebral  dan  kerusakan  pembuluh  darah  perifer.  Adapun  komplikasi mikroangiopati  meliputi:  retinopati,  nefropati  dan  neuropati  (Smeltzer  &  Bare, 2008). Luka pada kaki  juga  terjadi kelainan  dan  perubahan bentuk kaki, peredaran darah yang kurang juga akan mempengaruhi pergerakan sendi kaki. Gangguan pada kaki diabetes dapat berupa aterosklerosis yang disebabkan karena penebalan membran basal pembuluh darah besar maupun kecil (Brunner  & Suddarth,2001).
WHO menyimpulkan bahwa Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita diabetes di dunia. Prevalensi diabetes mellitus di dunia mengalami peningkatan yang cukup besar data statistik organisasi dunia (WHO) tahun (2012) dalam priyanto, dkk (2013) menyebutkan, penderita diabetes melitus mencapai 194 juta jiwa atau 5,1% dari penduduk dunia dan pada tahun 2025 di perkirakan meningkat menjadi 333 juta jiwa. Di asia tenggara terdapat 46 juta di perkirakan akan meningkat 119 juta jiwa. Di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 di perkirakan menjadi 21,3 juta pada tahun 2030. Pada tahun  2003, World  Health  Organization (WHO)  dalam  PB PERSADIA (2009) memperkirakan 194 juta atau 5,1% dari 3,8 milyar  penduduk  dunia  usia 20-79 tahun menderita diabetes melitus  dan  pada  tahun 2025  meningkat  menjadi  333  juta  jiwa. Sedangkan hasil Riset  Kesehatan  Dasar yang dilaporkan oleh Departemen Kesehatan pada  tahun  2008,  menunjukkan  prevalensi diabetes melitus di Indonesia saat itu sebesar 5,7%. Menurut WHO pasien diabetes mellitus di Indonesia akan mengalami kenaikan dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 dan menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 (PB PERSADIA,  2009).  Berdasarkan  data Persadia  Jawa  Timur,  jumlah  penderita diabetes melitus di Jawa Timur diperkirakan mencapai 6% dari total jumlah penduduk Jawa Timur. Berdasarkan survey yang dilakukan di Persadia Unit RSUD dr.Soetomo di Surabaya di dapatkan data diabetes melitus sebanyak 120 penderita.
Diabetes adalah suatu penyakit dengan peningkatan glukosa darah di atas normal. Penyakit diabetes tidak dapat di sembuhkan, namun dapat dicegah dengan cara mengubah gaya hidup yang lebih sehat. Faktor lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan berlebihan, berlemak, kurang aktifitas fisik, dan stress berperan besar dengan pemicu diabetes. Pada umumnya penderita diabetes akan mengalami rasa lapar dan haus yang berlebihan, air kencing yang terlalu banyak, penurunan berat badan yang mendadak, pengelihatan agak kabur, borok atau luka yang susah sembuh.(Wahdah N, 2011) Kaki diabetes merupakan salah satu komplikasi kronik diabetes mellitus yang  paling ditakuti. Ada tiga alasan  mengapa  orang dengan  diabetes  lebih  tinggi  resikonya mengalami  masalah  kaki  yaitu:  sirkulasi darah  dari  kaki  ke  tungkai  yang  menurun (gangguan pembuluh darah), berkurangnya perasaan  pada  kedua  kaki  (gangguan saraf),  berkurangnya  daya  tahan  tubuh terhadap infeksi, sehingga jika penderita tidak rajin menjaga kebersihan kaki akan mengakibatkan luka yang di sebut dengan ganggren (Misnadiarly, 2006). Sehingga pengetahuan itu penting karena dengan pengetahuan maka penderita akan mengetahui bagaimana perawatan kaki pada penderita diabetes. Penderita harus bisa merawat kaki agar tidak terjadi luka yang akhirnya menyebab kan gangrene atau pembusukan (Wahdah N, 2011). Perawatan kaki merupakan upaya pencegahan primer terjadinya luka pada kaki diabetes. Tindakan yang harus di lakukan dalam perawatan kaki untuk mengetahui adanya kelainan kaki secara dini, memotong kuku yang benar , pemakaian alas kaki yang baik, menjaga kebersihan kaki dan senam kaki. Sehingga penderita mengetahui perawatan kaki diabetik dengan baik, dengan demikian kejadian ulkus gangren dan amputasi dapat di hindari.(FKUI. 2005).
Penyuluhan dan pendidikan kesehatan menjadi salah satu peran seorang perawat yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesehatannya yang terkait dengan perawatan kaki diabetik. Karena banyak orang yang kurang mengetahui akan bahaya komplikasi diabetes khususnya pada kaki diabetik, Sehingga perlu di berikan HE (Health education) bagi penderita dan keluarga penderita agar penderita mengetahu cara bagaimana merawat kaki diabetic secara baik dan benar. Berdasarkan kurangnya pengetahuan tentang perawatan kaki pada penderita diabetes mellitus di Persadia Surabaya penelii tertarik untuk meneliti ”Gambaran tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki pada penderita diabetes mellitus di Persadia Unit RSUD dr.Soetomo di Surabaya”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan perawatan kaki pada penderita diabetes mellitus di Persadia Unit RSUD dr.Soetomo Surabaya ?”


1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawatan kaki pada penderita diabetes mellitus di Persadia Unit RSUD dr.Soetomo Surabaya
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi responden
Dapat memberikan manfaat bagi penderita diabetes mellitus dan menambah pengetahuan tentang perawatan kaki pada penyakit diabetik.  .
1.4.2 Bagi tempat penelitian
Untuk meningkatkan kinerja khususnya perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan dengan perawatan kaki pada diabetes mellitus.
1.4.3 Bagi intitusi
Sebagai dokumentasi ilmiah dalam mengembangkan pendidikan dan pengetahuan dan sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi mahasiswa Akademi Keperawatan Bahrul Ulum..
1.4.4 Bagi peneliti
Mampu meninkatkan mutu pelayanan kesehatan dan sebagai referensi dalam penelitian tentang gambaran pengetahuan tentang diabetes mellitus.

Sebagai dokumentasi ilmiah dalam mengembangkan pendidikan dan pengetahuan dan sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi mahasiswa Akademi Keperawatan Bahrul Ulum.

1 comment:

  1. Terimakasih! infonya sangat membantu. Ternyata vitamin D bisa mengatasi Diabetes dan sudah terbukti dari penelitian yg dilakukan oleh salah satu dosen UNAIR http://news.unair.ac.id/2019/08/02/vitamin-d-atasi-penyakit-diabetes-mellitus/"

    ReplyDelete