BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling telah dikenal di dunia pendidikan sejak beberapa waktu yang lalu. Proses pendidikan dapat bersifat formal dan dapat pula informal. Pendidikan yang dilaksanakan di sekolah biasanya bersifat formal, sedangkan pendidikan informal yaitu pendidikan yang diberikan di dalam lingkungan keluarga, ada satu jenis pendidikan lagi yaitu pendidikan nonformal yaitu pendidikan yang diselenggrakan oleh lembaga-lembaga tertentu, tetapi tidak formal seperti di sekolah, misalnya kursus-kursus, pendidikan tertentu masyarakat dan sebagainya.
Dengan demikian bimbingan dan konseling sangatlah diperlukan untuk membantu setiap individu untuk memecahkan masalah.
Dalam makalah kali ini kami akan memaparkan sedikit tentang perkembangan yang terjadi sehubungan dengan bimbingan dan konseling.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Bimbingan dan PenyuluhanPEMBAHASAN
Kehidupan dari tahun ke tahun mengalami perubahan, semakin lama semakin berkembang. Ilmu pengetahuan dan teknologi juga mengalami perkembangan yang pesat dari berbagai bidang itu menimbulkan perubahan-perubahan di dalam berbagai aspek kehidupan itu akan menimbulkan berbagai masalah, seperti masalah hubungan social keluarga, masalah keuangan, masalah pribadi dan sebagainya. Pertambahan penduduk juga makin menambah kompleksnya masalah yang dihadapi.
Keadaan itu berpengaruh terhadap kehidupan individu, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. Individu dihadapkan pada kompleksnya jenis dan syarat suatu pekerjaan, pemilihan jurusan, tuntutan masyarakat, pola kehidupan dan sebagainya.
Dari berbagai tuntutan tersebut, individu harus mampu menghadapi/ memecahkan masalah seperti: penyesuaian diri perencanaan dan pemilihan pendidikan, pemecahan pekerjaan, hubungan social dan sebagainya. Dengan masalah-masalah tersebut banyak individu yang memerlukan bantuan untuk mengatasinya. Karena apabila suatu masalah tidak teratasi dengan sempurna maka akan mengganggu ketenangan hidup individu itu sendiri.
Walaupun individu-individu itu adalah siswa-siswa SD atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang relatif masih sangat muda umur maupun pengalamannya, tetapi tidak sedikit yang mempunyai masalah-masalah seperti tersebut diatas. Kita yang berkecimpung di lingkungan pendidikan, di mana sekolah tidak terlepas dari kehidupan masyarakat bertanggung jawab utnuk membantu siswa baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat. Oleh karena itu tidak hanya bentuk kegiatan belajar saja yang mampu diberikan, tetapi juga bantuan-bantuan pribadi agar siswa mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat.
Dengan demikian bimbingan dan konselig sangatlah diperlukan untuk membantu siswa dan memcahkan masalah disamping membantu program pendidikan pada umumnya. Pemberian bimbingan konseling itu diberikan baik secara umum maupun dikaitkan dengan pendidikan agama, khususnya agama Islam.
B. Pengertian Bimbingan
Secara umum bimbingan dapat diartiakan sebagai suatu bantuan. Tetapi tidak semua bantuan merupakan bimbingan. Sebagai contoh seorang kakak membantu adiknya memakai sepatu; bantuan seperti itu merupakan bimbingan; istilah bimbingan merupakan terjemahan dari kata dalam bahasa inggris "Guidance". Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian mengenai bimbingan dari beberapa ahli dibawah ini.
Dalam "Year book of education" 1955 yang dikutip oleh I. Djumhur dan Moh. Surya dikemukakan bahwa bimbingan adalah: suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiir untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan social.
Menurut Wingkel yang dikutip dari Buku Program Akta Mengajar VB, bimbingan berarti pemberian bantuan kepada orang atau sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup. Bantuan itu bersifat psikis (kejiwaan), bukan pertolongan financial, medis dan lain sebagainya. Dengan adanya bantuan ini seseorang akhirnya dapat mengatasi sendiri masalah yang dihadapinya saat ini dan menjadi lebih mampu untuk menghadapi masalah yang akan dihadapi kelak.
C. Pengertian Konseling atau Penyuluhan
Secara umum istilah bimbingan dan konseling atau penyuluhan merupakan kalimat yang sukar untuk dipisahkan. Merupakan terjemahan dari bahasa inggris Guidance & Counseling.
Menurut James F. Adams, yang dikutip I. Djumhur dan Moh. Surya, konseling adalah suatu pertalian timbale balik antara dua orang individu di mana yang seorang (konselor) membantu yang lain (konselee), supaya ia dapat memahami dirinya dalam hubungan dengan masalah-masalah hidup yang dihadapinya pada waktu yang akan datang.
Menurut H. Koestoer Partowisastro menyebutkan definisi konseling dalam dua pengertian yaitu:
1) Dalam arti luas
Konseling adalah segala ikhtiar pengaruh psikologis terhadap sesame manusia.
2) Dalam arti sempit
Konseling merupakan hubungan yang sengaja diadakan dengan manusia lain, dengan maksud agar dengan berbagai cara psikologis kita dapat mempengaruhi beberapa facet kepribadiannya sedemikian rupa sehingga mempengaruhi sesuatu efek tertentu.
Menurut Morten dan Schmullere yang dikutip Buku II Modul Program Akta Mengajar V-B, Konseling dapat didefinisikan sebagai suatu proses hubungan dengan seorang di mana yang seorang dibantu oleh yang lainnya untuk meningkatkan pengertian dan kemampuan dalam menghadapi masalah. Lain lagi pendapat Slameto mengenai konseling, yaitu: Konseling merupakan salah satu teknik bimbingan. Sering dikatakan bahwa konseling merupakan inti atai jantung bimbingan. Konseling terutama digunakan untuk mengatasi masalah-masalah psikologis, social, spiritual, dan moraletis.
D. Perkembangan Bimbingan dan Penyuluhan
Masyarakat telah mempercayai sekolah sebagai lembaga formal yang berperan membantu anak didik untuk mengembangkan pengetahuan dan jiwa anak, sehingga nantinya akan menjadi anggota masyarakat yang berguna. Agar pengetahuan dan kepribadian anak berkembnag secara optimal, sekolah melaksanakan pendidikan sesuai dengan potensi masing-masing anak. Dengan demikian, bimbingan dan konseling mempunyai peranan penting dalam membantu setiap pribadi anak didik agar berkembang optimal baik secara akademik, psikologis maupun social.
Namun demikian masih banyak anak didik yang belum mencapai prestasi belajar yang optimal, seperti siswa yang tinggal kelas, putus sekolah, berprestasi rendah dan sebagainya. Dari segi psikologis, banyak siswa yang salah asuhan, kurang percaya pada diri sendiri, ketergantungan dan sebagainya. Demikian juga secara social ada kecendrungan siswa yang belum memiliki kemampuan penyesuaian social yang memadai. Dari pernyataan di atas, maka peran bimbingan dan konseling sangatlah diperlukan dalam membantu proses dan pencapaian tujuan pendidikan.
Beberapa hal dibawah ini membawa pengaruh terhadap perkembangan pendidikan dan konseling.
a. Perkembangan Pendidikan
Perkembangan pendidikan yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan social, budaya maupun ekonomi, juga aspek-aspek bidang pendidikan, seperti kurikulum, strategi belajar-mengajar, metode, guru dan sebagainya. Akibat dari perkembnagna tersebut, kehidupan siswa baik dalam bidang akademik, social maupun pribadi juga terpengaruh. Diharapkan siswa mampu menyesuaiakan diri dengan setiap perkembangan untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi akibat perkembangan tersebut. Bimbingan dan konseling membantu siswa untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi secara terencana dan sistematis.
b. Masalah Perkembangan Individu
Proses perkembangan individu dipengaruhi oleh berbagai factor, baik dari dalam maupun dari luar. Dari dalam dipengaruhi oleh perubahan dan kematangan, adapaun dari luar dipengauhi oleh factor-faktor lingkungan. Untuk mendapatkan perkembangan individu yang baik, maka factor-faktor tersebut harus dapat saling melengkapi. Melalui pendidikan perkembangan dapat baik karena adanya asuhan yang terarah. Pendidikan merupakan salah satu bentuk lingkungan yang bertanggung jawab dalam memberikan asuhan terhadap proses perkembangan individu.
Bimbingan dan konseling akan membantu individu dalam memperoleh penyesuaian diri sesuai dengan tingkat perkembangannya. Perjalanan bimbingan dan konseling merupakan komponen pendidikan yang dapat membantu siswa dalam proses perkembangannya.
BAB III
PENUTUP
A. SimpulanPENUTUP
Bimbingan adalah suatu bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain yang dirasa bermasalah dengan harapan orang tersebut dapat menerima keadaannya sehingga dapat mengatasi masalahnya dan mengadakan penyesuaian terhadap lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Sedangkan konseling atau penyuluhan sendiri adalah satu teknik bimbingan yang diberikan oleh seorang kepada orang lain dengan berbagai cara psikologis agar orang tersebut dapat mengatasi masalahnya.
Secara umum bimbingan dan konseling adalah suatu bantuan yang diberikan seseorang kepada orang lain yang bermasalah dengan harapan orang tersebut dapat memecahkan masalahnya dan dapat memahami dirinya sesuai dengan kemampuan dan potensinya sehingga mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H.M., Bimbingan dan Konseling, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, Jakarta, 1997.
No comments:
Post a Comment