BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Banyak hal dari sektor kehidupan yang telah menggunakan keberadaan dari teknologi itu sendiri. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Demikian halnya dengan teknologi komunikasi yang merupakan peralatan perangkat keras dalam struktur organisasi yang mengandung nilai sosial yang memungkinkan individu untuk mengumpulkan, memproses dan saling tukar informasi (menurut Rogers,1986). Keadaan yang demikian, dimana sebuah teknologi mampu merubah sesuatu yang belum tentu dapat dilakukan menjadi sebuah kenyataan. Misalnya, kalau dahulu orang tidak dapat berbicara dengan orang lain yang berada di suatu tempat yang berjarak jauh, maka setelah adanya telepon orang dapat berbicara tanpa batas dan jarak waktu. Dari sinilah, semula dengan ditemukannya berbagai perangkat sederhana, mulai dari telepon, yang berbasis analog, maju dan berkembang terus hingga muncul berbagai perangkat elektronik lainnya. Hingga akhirnya teknologi ini berintegrasi satu dengan lainnya. Teknologi komunikasi yang telah ada merupakan sebuah jawaban dari adanya perkembangan zaman. Hal ini terjadi karena semakin berkembang maju sebuah peradaban manusia maka teknologi pun akan terus mengalami perkembangan untuk menyelaraskan pola peradaban itu sendiri.
Istilah teknologi informasi mulai populer di akhir tahun 70-an. Pada masa sebelumnya istilah teknologi informasi biasa disebut teknologi komputer atau pengolahan data elektronis (electronic data processing). Teknologi informasi didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), komputer, komunikasi, dan elektronik digital. Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan – perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) TIK, mulai dari keterampilan dan pengetahuan, perencanaan, pengoperasian, perawatan dan pengawasan, serta peningkatan kemampuan TIK para pimpinan di lembaga pemerintahan, pendidikan, perusahaan, UKM (usaha kecil menengah) dan LSM. Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan output yang sangat bermanfaat baik bagi manusia sebagai individu itu sendiri maupun bagi semua sektor kehidupan.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud teknologi informasi dan komunikasi?
2) Apa implikasi IT dan internet?
3) Bagaimana teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan?
4) Apa dampak yang ditimbulkan dibidang pendidikan?
1.3 Tujuan
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah:
1) Menguraikan apa yang dimaksud dengan teknologi informasi dan komunikasi
2) Memaparkan implikasi IT dan internet
3) Memaparkan bagaimana teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan
4) Memaparkan dampak yang ditimbulkan dibidang pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengetian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Ditinjau dari susunan katanya, teknologi informasi dan komunikasi tersusun dari 3 (tiga) kata yang masing-masing memiliki arti sendiri. Kata pertama, teknologi, berarti pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Istilah teknologi sering menggambarkan penemuan alat-alat baru yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik. Kata kedua dan ketiga, yakni informasi dan komunikasi, erat kaitannya dengan data. Informasi berarti hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian sekelompok data yang memberi nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi hubungan saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan secara non verbal menggunakan gerak-gerik badan atau menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, atau mengangkat bahu.
Banyak pendapat yang mendefinisikan teknologi informasi dan komunikasi dengan bahasa yang berbeda-beda. Australian National Training Authority (ANTA) mendefinisikan teknologi informasi sebagai pengembangan teknologi dan aplikasi dari komputer dan teknologi berbasis komunikasi untuk memproses, menyajikan, mengelola data, dan informasi. Definisi ini mencakup pembuatan hardware dan komponen komputer, pengembangan software komputer dan berbagai jasa yang berhubungan dengan komputer, bersama-sama dengan perlengkapan komunikasi serta pembuatan komponen dan jasanya. Menurut Oxford English Dictionary edisi ke-2, definisi teknologi informasi adalah perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), termasuk di dalamnya jaringan dan telekomunikasi yang biasanya termasuk dalam konteks bisnis atau usaha. Istilah teknologi informasi menjadi bagian dari kegiatan usaha yang memanfaatkan perangkat elektronik komputer.
2.2 Perkembangan Teknologi Komunikasi
Saat ini kebutuhan akan teknologi, baik itu teknologi informasi maupun telekomunikasi sangat tinggi dari mulai golongan menengah kebawah dan golongan menengah ke atas. Semua individu sangat membutuhkan teknologi untuk mempercepat perkembangan atau meningkatkan pembangunan baik pembangunan individu maupun kelompok. Perkembangan teknologi yang saat ini sangat cepat adalah teknologi komunikasi, yang menghadirkan beragam pilihan bentuk teknologi dan kecanggihannya. Perkembangan komunikasi itu sendiri sebenarnya sejalan dengan kehidupan serta keberadaan dari manusia itu sendiri. Ada empat titik penentu yang utama dalam sejarah komunikasi manusia. Menurut Nordenstreng dan Varis (1973) adalah:
1) Perolehan (aquisition) bahasa yaitu pada saat yang sama dengan lahirnya manusia.
2) pengembangan seni tulisan berdampingan dengan komunikasi yang berdasarkan pada bicara. reproduksi kata-kata tertulis (written words) dengan menggunakan alt pencetak, sehingga
3) memungkinkan terwujudnya komunikasi massa yang sebenarnya.
4) munculnya komunikasi elektronik, mulai dari telegraf, telepon, radio, Televisi, sampai dengan satelit.
(dikutip dari Teknologi Komunikasi dalam Perspektif Latar Belakang & Perkembangannya, Zulkarimein Nasution. 1989: hal 15). Sedangkan menurut Alvin Toffler terdapat tiga peradaban dalam perkembangan dari teknologi itu sendiri yakni, zaman pertanian, zaman industri dan yang terakhir zaman informasi (dikutip dari Teknologi Komunikasi dalam Perspektif Latar Belakang & Perkembangannya, Zulkarimein Nasution.1989: hal 2).
Sebelumnya sekedar menengok kembali, bahwa sebenarnya teknologi komunikasi itu sendiri telah muncul semenjak Zaman Pra-Sejarah. Dimana pada waktu itu orang sudah mampu menggunakan bentuk komunikasi. Akan tetapi bentuknya, masih sangat sederhana. Misalnya bentuk-bentuk sebatas gerakan alat tubuh, gambar-gambar sebagai bahasa, bunyi-bunyian dari tulang dan sebagainya. Akan tetapi meskipun demikian, hal tersebut telah dianggap sebagai sebuah bentuk komunikasi yang sesuai pada saat itu. Perkembangan selanjutnya telah sedikit mengalami kemajuan yang selangkah lebih baik lagi, misalnya bentuk komunikasi dalam huruf pictograf yang digunakan oleh bangsa Sumeria, Hierogliph oleh bangsa Mesir Kuno. Pada masa itu kedua jenis huruf ini juga sering digunakan ketika raja memberikan peraturan semacam tata tertib bagi masyarakatnya yang di pasang di tengah-tengah kota dimana bentuknya seperti bangunan tugu, yang dikenal sebagai UU berbentuk tugu peringatan. Kemajuan dari teknologi komunikasi dirasakan lebih baik lagi setelah ditemukannya kertas oleh Bangsa Cina yang terbuat dari serat daun Papyrus. Perkembangan ini bahkan sampai sekarang ini masih digunakan dan sangat dirasakan manfaatnya bagi umat manusia. Misalnya kertas digunakan dalam mencetak koran atau surat kabar, majalah, buku dan lain sebagainya.
Selanjutnya semakin berkembangnya pengetahuan manusia, maka teknologi komunikasi semakin menjadi lebih baik. Berawal dengan ditemukannya mesin uap oleh James Watt yang merupakan terbukanya masa Revolusi Industri, menimbulkan berbagai dampak yang memicu munculnya teknologi-teknologi lain. Satu langkah yang merupakan sungguh luar biasa, dimana penemuan satu hal menyebabkan munculnya berbagai hal lain. Penemuan telepon yang ditemukan pada tahun 1876, merupakan perkembangan teknologi komunikasi dengan menggunakan penerapan konsep analog. Hal tersebut berlangsung sampai sekitar tahun 1960-an. Dan setelah itu baru mengarah pada konsep digital.
Kemudian perkembangan selanjutnya yakni ditemukannya faximile yang merupakan pemanfaatan komunikasi dengan memeberikan data yang mampu dilewatkan melalui media telepon. Demikian halnya dengan perkembangan komputer. Komputer pertama yang diperkenalkan adalah ENIAC II. Digunakan pada tahun 1946, setelah perang dunia kedua. Komputer ini merupakan sebuah rangkaian elektronika lampu tabung yang mempunyai berat sebesar20ton.(dikutipdarihttp://artikel.total.or.id/artikel.php?id=1186&judul=Perkembangan%20Teknologi%20Digital, jack Febrian). Dengan adanya komputer inilah awal dari teknologi komunikasi dalam konteks digital kemudian berkembang dengan pesat. Era digital itu sendiri terjadi setelah satelit ditemukan dan di aktifkan.berbagai macam penemuan yang telah ada sedikit banyak mengubah corak kehidupan dari masyarakat itu sendiri.
2.3 Implikasi IT dan internet Pendidikan
Sejarah IT dan Internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Internet di Amerika mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET), seperti diceritakan dalam buku “Nerds 2.0.1”. Demikian pula Internet di Indonesia mulai tumbuh dilingkungan akademis (di UI dan ITB), meskipun cerita yang seru justru muncul di bidang bisnis. Mungkin perlu diperbanyak cerita tentang manfaat Internet bagi bidang pendidikan. Adanya Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi malasah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana kualitasnya?.) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat. Mekanisme akses perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan program khusus (biasanya menggunakan standar Z39.50, seperti WAIS5), aplikasi telnet (seperti pada aplikasi hytelnet6) atau melalui web browser (Netscape dan Internet Explorer). Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan. Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Irian dapat berdiskusi masalah kedokteran dengan seoran pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi. Sharring information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
Distance learning dan virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet. Bahkan tak kurang pakar ekonomi Peter Drucker mengatakan bahwa “Triggered by the Internet, continuing adult education may wll become our greatest growth industry”. (Lihat artikel majalah Forbes 15 Mei 2000.) Virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja. Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia.
2.4 Teknologi Komunikasi di Bidang Pendidikan
Dari sekian banyak penemuan-penemuan baru yang ternyata sangat memberikan dampak luas bagi sebuah peradaban umat manusia di dalam berbagai cangkupan bidang kehidupan, salah satunya bidang pendidikan. Perkembangan teknologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan,
Perkembangan teknologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan, Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya ini ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke tempat di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata.(dikutip dari http://puskom.man3malang.com/index. php? option=com_content &task=view&id=21&Itemid=26, Prof. Dr. H. Mohamad Surya). bahwa pergeseran proses pembelajaran yang mengalami perubahan dari kertas ke “On-Line” ini untuk saat ini telah dapat dirasakan maupun dilihat keberadaannya ketika sebuah instansi pendidikan menerapkan sistem komputerisasi. Banyak hal serta manfaat dari keberadaannya itu. Semisal ketika segala kegiatan yang berbasic pendidikan dapat diakses secara mudah lewat sebuah jaringan komputer ataupun jaringan internet yang tentunya hal tersebut berkat adanya satelit yang dioperasikan, maka siswa, mahasiswa, guru, dosen ataupun seluruh warga dalam lingkup pendidikan tersebut mampu memperoleh segala informasi yang ingin didapatkan.
Misalnya yang paling mutakhir adalah berkembangnya “Cyber Teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Istilah lain yang poluper saat ini ialah e-learning yaitu sebuah model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi (internet). Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas dengan landasan berdasarkan tiga kriteria diantaranya yaitu :
1) E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi atau informasi,
2) Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar,
3) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing dan sebagainya. (dikutip dari http ://puskom.man3malang. com/index.php?option= com_conte t&task=view&id=21&Itemid=26, Prof. Dr. H. Mohamad Surya).
Istilah lain yang lebih popular dari perkembangan teknologi komunikasi ini yaitu sistem virtual. Dalam hal ini, kegiatan yang menyangkut komunitas virtual dapat dianggap sebuah hal yang lebih banyak digunakan dalam lingkungan akademis. Ini tentu dapat mempermudah tingkat keefektifan dari sebuah sistem pembelajaran, dimana siswa atau mahasiswa dapat mengakses materi-materi pendidikan secara lebih detail tanpa lewat interaksi secara langsung (face to face) dengan guru, tentor ataupun dosen yang bersangkutan. Untuk sekarang ini, banyak contoh lain yang seperti di atas akan tetapi di luar lingkup sekolah ataupun kampus, misalnya ada lembaga pendidikan semacam kursus atau bimbingan-bimbingan belajar dengan menggunakan media komputer (internet) dalam mengakses materi-materinya maupun ujian serta tesnya lewat internet. Tentunya hal ini merupakan langkah yang maju dalam konteks pendidikan. Selain perkembangan teknologi komunikasi dalam dunia pendidikan telah menjamah lingkup sistem pembelajaran dalam bidang akademis, sebenarnya juga telah merambah pada aspek lain (meskipun masih dalam lingkup pendidikan). Misalnya dengan adanya komputer, telepon, internet, mesin fotocopy dan segala perangkat dari sebuah teknologi komunikasi itu sendiri mampu membantu pekerjaan bagian tata usaha atau bagian-bagian yang lain. Dengan adanya digital library di perpustakaan instansi pendidikan, orang dapat mengakses buku atau literatur dengan cepat.
2.5 Dampak yang ditimbulkan di bidang pendidikan
2.5.1 Dampak Positif
a) Mengubah peran guru atau dosen (pengajar) dan siswa atau mahasiswa (peserta didik) dalam pembelajaran. Perubahan peran tersebut diantaranya :
1) Posisi seorang yang dulunya sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, akhli materi, dan sumber segala jawaban, yang kemudian hanya sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar.
2) Dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.
b) Sementara itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan yaitu:
1) Dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses pembelajaran
2) Dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan berbagai pengetahuan
3) Dari pembelajaran sebagai aktiivitas individual menjadi pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain.
c) Mempercepat sebuah pekerjaan
d) Pelajar mampu mengakses informasi, dimanapun, kapanpun, dan kepada atau siapapun
2.5.2 Dampak Negatif
a) Pelajar menjadi pecandu dari keberadaan dunia maya secara berlebih.
Hal ini bisa terjadi ketika para pelajar tidak mempunyai sikap skeptis serta kritis terhadap sesuatu hal yang baru. Apalagi dalam konteks dunia maya (internet). Saat mereka tengah aksik berkutat dengan internet, sebenarnya secara tidak langsung mereka telah masuk di dalam dunia yang over free. Maka sangatlah penting adanya kedua sikap yang sangat vital tersebut sebagai benteng maupun filter dari segala sumber informasi yang ada. Selain itu, sikap perhatian dari orang tua juga sangat berperan penting di dalam menanamkan nilai-nilai tentang sebuah norma maupun agama sebagai landasan.
b) Tindakan kriminal (Cyber Crime)
Di dalam dunia pendidikan, ini bisa terjadi misalnya pencurian dokumen atau aset penting tentang sebuah tatanan pendidikan yang sesungguhnya dirahasiakan (dokumen mengenai ujian akhir atau negara) dengan menggunakan media internet. istilahnya, ada oknum yang membobol hal tersebut. Teknologi dapat menyebabkan tenaga manusia tidak berperan secara baik Dari perkembangan teknologi komunikasi yang semakin merajalela samapi detik ini, sedikit banyak pada akhirnya akan berimbas pada pengurangan tenaga kerja manusia. Ini terjadi karena tenaga manusia tidak lagi efiktif serta efisien dalam memproduksi sesuatu dalam kapasitas yang banyak. Ketika tenaga kerja manusia tidak lagi digunakan, maka otomatis akan menyebabkan banyaknya tingkat pengangguran. Setelah itu tentunya akan menambah tingkat kemiskinan. Dari kemiskinan tersebut kemudian akan muncul lagi masalah stabilitas keamanan yang kurang kondusif, karena banyak terjadi tingkat kriminalitas. Maka dapat disimpulkan bahwa, satu hal yang muncul dalam satu bidang akan memberikan dampaknya pula terhadap bidang-bidang yang lain. Saling keterkaitan antara satu dengan yang lain. Begitu pula dalam bidang pendidikan.
c) Menimbulkan sikap yang apatis pada masing-masing individu, baik bagi pelajar maupun pengajar.
Ini bisa kita lihat misalnya pada sistem pembelajaran yang bersifat virtual maupun e-learning. Dimana sistem pembelajarann ya yang tidak saling bertemu antara pelajar dengan pengajar. Pelajar yang kurang aktif dalam sistem pembelajaran tersebut nantinya akan mengaggap cuek terhadap tugas ataupun materi yang ada, karena mereka merasa tidak diawasi oleh orang (pengajar) melainkan mereka merasa hanya berhadapan dengan sebuah komputer.
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Teknologi sekarang kian mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam segala aspek kehidupan umat manusia. Begitupun juga ketika kita membicarakan mengenai teknologi komunikasi, maka ini juga telah mengalami perkembangan. Sedangkan teknologi komunikasi itu sendiri menurut Rogers,1986 adalah peralatan perangkat keras dalam struktur organisasi yang mengandung nilai sosial yang memungkinkan individu untuk mengumpulkan, memproses dan saling tukar informasi. Dari yang dahulu pada zaman primif bentuk komunikasinya masih sangat sederhana, kemudian berkembang dan terus berkembang hingga akhirnya sampailah pada era digital seperti sekarang ini. Dari hal tersebut juga dipaparkan bahwa terdapat tiga macam peradaban menurut Alvin Toffler yakni, zaman pertanian, zaman industri dan yang terakhir zaman informasi (dikutip dari Teknologi Komunikasi dalam Perspektif Latar Belakang & Perkembangannya, Zulkarimein Nasution). Teknologi komunikasi dalam bidang pendidikan sendiri kini juga mengalami perubahan yang sangat luar biasa dimana dengan adanya teknologi komunikasi yang canggih telah membawa banyak sekali dampak yang berarti bagi perkembangan dunia pendidikan itu sendiri. Dapat dilihat perkembangan tersebut diantaranya yakni sistem pembelajaran yang bersifat e-learning, serta hal lain yang bersifat teknis misal dengan adanya komputer, maka memberikan kemudahan pihak instansi pendidikan dalam pendataan dan lain sebagainya.
Lebih dari itu semua, perkembangan teknologi komunikasi sendiri pada hakekatnya tetap membawa berbagai dampak yang sangat luas, baik dampak positif maupun dampak negatif. Ketika dampak positif yang lebih berperan, maka akan sangat memberikan manfaat dalam kehidupan. Diantaranya menjadikan pekerjaan menjadi sangat mudah. Sebaliknya, ketika perkembangan teknologi komunikasi tersebut lebih menampilkan dampak negatifnya, maka akan muncul masalah baru diantaranya cyber crime dan lain sebagainya. Untuk itu setiap pengguna teknologi haruslah mempunyai sikap yang kritis serta skeptis terhadap teknologi komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2008/01/adri-multimedia-pengajaran.pdf
http://saidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Manfaat%20TIK%20dalam%20Pembelajaran.pdf
Julianto arief setiadi, 2008, Buku pelajaran TIK SMA kelas X semester 1. Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Jakarta
No comments:
Post a Comment