Sunday, May 2, 2010

Pengertian Macam-Macam Hadits

BAB I

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG

Hadits merupakan sumber ajaran islam, disamping Al-qur’an. Dilihat dari sudut periwayatannya, jelas antara Al-qur’an dengan Al-hadits berbeda. Untuk Al-qur’an semua periwayatannya berlangsung secara mutawatir. Sedangkan periwayatan hadits sebagian berlangsung secara mutawatir dan sebagian lagi berlangsung secara ahad.

Sebagaimana Nabi SAW berkata :

تركت فيكم ما انتمسكم به لن تضلى ا من بعدي : كتاب الله وسنتي

Artinya : “Aku tringgalkan pada kalian sesuatu yang jika kalian berpegang padanya, maka kalian tidak akan sesat sepeninggalanku yaitu kitabullah dan sunnatku:.

Sehingga mulai dari sinilah timbul berbagai pendapat dalam menilai kualitas hadits. Sekaligus sebagai sumber perbedaan dalam kancah ilmiah atau bahkan non-ilmiah. Akibatnya bukan kesepakatan yang didapatkan, akan tetapi sebaliknya justru perpecahan.

Walaupun demikian, untuk mengkaji secara mendalam tentang ilmu hadits, memerlukan waktun untuk konsentrasi yang tidak sedikit. Berpacuan dari pemikiran inilah penulis tergugah untuk menyusun makalah yang membahas ilmu hadits dengan harapan, baik mahasiswa ataupun masyarakat umum dengan mudah memahami ilmu hadits.

  1. Rumusan Masalah

a. apa pengertian hadits musnad?

b. Apa pengertian hadits maqthu’?

c. Apa pengertian hadits muttasil?

d. Apa pengertian hadits munqhoti’?

BAB II

PEMBAHASAN

  1. Hadits Musnad

Secara lugho adalah disandarkan, sedangkan secara istilah adalah hadits yang disandarkan kepada nabi SAW. Dengan sanad yang bersambung-sambung, dari perawinya hingga nabi SAW.

Imam Al-Khatib Al-Baghdady berkata : hadits musnad adalah hadits yang sanadnya bersambung dari awal rawi hingga akhir. Istilah musnad lebih banyak digunakan untuk hadits yang dating dari nabi SAW saja, bukan untuk hadits yang datang dari selain nabi SAW. Misalnya sahabat atau tabi’in. contohnya adalah ucapan imam malik :

حدثنا نافع قال , حدثنا اببن عمر قال سمعت رسول الله صلى ا عليه وسلم يقول ...........

Nafi’ bercerita kepada kami, dia berkata “ibnu umar bercerita kepada kami, dia berkata : saya mendengar Rasulullah SAW bersabda…………………..

  1. Hadits Maqthu’

Menurut bahasa adalah isim maf’ul dari kata kerja qatha’a lawan dari kata washola (sambung) sehingga maqthu’ artinya yang diputuskan atau yang terputus, yang dipotong atau yang terpotong.

Adapun menurut istilah adalah perkataan, perbuatan atau pengakuan yang disandarkan kepada orang dari generasi tabi’in dan orang generasi sesudahnya, baik sanadnya bersambung maupun tidak.

Contoh hadits maqthu’ adalah perkatann sifyan Ats-Tsaury, seorang tabi’in yang mengatakan :

من السنة آ يصلي بعد الفطر اثنتي عشر ركعة ةبعد الأضحى ست ركعات

Artinya : “Termasuk sunnah adalah mengerjakan shalat 12 rakaat setelah shalat idul fitri, dan 6 rakaat seteleh sholat idul adha”.

  1. Hadits Muttasil

Menurut bahasa adalah isim fa’il dari kata kerja ittishala lawan kata dari inqatha’a artinya yang bersambung.

Adapun menurut istilah adalah hadits yang sanadnya bersambung kepada nabi SAW, sahabat dengan cara setiap rawi mendengar dari orang atas (Guru)nya :

Contohnya adalah ucapan Imam Malik :

سمعت نافعا، قال سمعت إبن عمر قال سمعت رسول الله صلى ا عليه وسلم يقول كذا

Artinya : “Saya mendengar dari nafi’ dia berkata : saya mendengar Ibnu Umar berkata : Saya mendengar Nabi SAW bersabda ……….”.

  1. Hadits Munqhati’

Merupakan isim fail dari kata Inqitha lawan dari kata Ittashala yang artinya hadits yang terputus.

Menurut ketetapan ahli hadits adalah satu hadits yang ditengah sanadnya gugur seorang rawi / beberapa rawi, tetapi tidak berturut-turut.

Definisi lain adalah hadits yang gugur rawinya sebelum sahabat, di satu tempat atau gugur dua orang pada dua tempat dalam keadaan tidak berturut-turut.

Contoh hadita munqhoti’ adalah :


BAB III

PENUTUP

  1. Kesimpulan

a) Hadits musnad adalah hadits yang disanadkan kepada nabi SAW. Dengan sanad yang bersambung-sambung dari perawinya hingga nabi SAW.

b) Hadits maqthu’ adalah perkataan, perbuatan atau pengakuan yang disandarkan kepada orang dari generasi tabi’in dan orang generasi sesudahnya, baik sanadnya bersambung maupun tidak.

c) Hadits muttashil adalah hadits yang sanadnya bersambung kepada nabi SAW atau sahabat dengan cara setiap rawi mendengar dari orang atas (gurunya).

d) Hadits munqhati’ adalah hadits satu yang ditengah sanadnya gugur seorang rawi atau beberapa rawi, tetapi tidak berturut-turut.

  1. Saran

Setelah selesainya dipaparkannya makalah ini, diharapkan para mahasiswa memahami makna Ilmu Hadits dan hal-hal yang bersangkutan dengannya, sehingga bisa mengerti dan memahami ilmu hadits yang sebenarnya, dan kami sebagai pemakalahpun tidak bosan-bosannya untuk menerima kritik dan saran dari bapak dosen.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Mashudi, HAfisz Hasan. _______. Ilmu Musthola Hadits Oleh Fadhil Said An-Nadwi. 2000. Surabaya : Al-Hidayah.

Al-Maliki, Muhammad bin Alawi. _________. Al-Manhalul Lathif Oleh Zeid Husein Al-Hamid. 2001. Pasuruan : Sinar Ilmu.

Jumantoro, Totok. 2002. Kamus Ilmu Hadits. Jakarta : Bumi Aksara.

No comments:

Post a Comment