Thursday, March 25, 2010

“RUANG LINGKUP KITAB SAHIH MUSLIM BESERTA SUBTANSINYA”

Oleh : Eny Khusniatul Wakhidah, Eka Rumsatut Yunita, Faizah Azza Nastiti, Hanny Istiana, Hayati, Heni Novita Sari , Eka Zeni Fitriana, Fatimah & Ema Kurniati

A. Pendahuluan

Para ulama' Rahimakumullah telah bersepakat bahwa kitab terbaik setelah Al-quran adalah kitab Sahih Al Bukhori dan Sahih Muslim. Kedua kitab ini telah terbukti diterima dengan lapang dada dan tangan terbuka oleh muslimin, namun kitab Sahih Al Bukhori dianggap lebih sahih serta lebih banyak mengandung faedah dan pengetahuan. Telah diriwayatkan dari jalur yang sahih bahwa Imam Muslim Rahimahullah termasuk orang yang telah mengambil faedah dari Imam Al Bukhori Rahimahullah.

Kitab Al-Jami' As-Shahih karya Imam Muslim muncul pada periode ke-5 jika dilihat dari periodesasi sejarah dan perkembangan hadis. Dan tepatnya pada masa-masa pemerintahan dinasti Bani Abbas, sekitar abad ke-3 H. Dan peran kitab Al-Jami' As-Shahih itu sendiri sebagai hasil dari upaya Imam Muslim dalam melakukan penyaringan dan seleksi akan hadis-hadis yang telah ditadwin pada periode sebelumnya. Karena pada periode sebelumya yakni pada awal-awal kodifikasi dinilai masih banyak hadis-hadis yang tercampur antara yang sahih dengan yang dhoif, sehingga para ulama' periode berikutnya melakukan penyaringan dan menghimpunnya dalam kitab-kitabnya masing-masing dengan mengembangkan metode dan sistem pentadwinannya. Seperti Imam Muslim dengan Al-Jami' As-Sahihnya.

B. Biografi Imam Muslim

Nama lengkap Imam Muslim adalah Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslimn bin Kausyaz al-Qusyairi an-Naisaburi. Beliau dilahirkan di daerah Naisabur pada tahun 206 H. Tetapi menurut redAksi kitab lain Imam Muslim dilahirkan pada tahun 204 H.

Namanya dinisbahkan kepada Naisabur, karena ia di lahirkan di Naisabur, sebuah kota kecil di Iran bagian timur laut. Di samping itu, namanya juga dinisbahkan kepada nama nenek moyang atau kabilahnya, yaitu Qusyair bin Ka'ab bin Rabi'ah bin Sa'sa'ah, sebuah keluarga bangsawan yang sangat besar.

Sejak kecil Ia memang suka belajar hadis. Ia mulai mengkaji hadis pada usia kurang lebih 12 tahun. Begitu seriusnya mempelajari hadis, sehingga pada masanya ia dikenal sebagai orang yang gemar berhijrah ke berbagai daerah atau negara untuk menimba ilmu hadis.

Beberapa daerah atau negara yang pernah beliau jajaki antara lain :

1. Di khurasan, ia belajar hadis kepada Yahya bin Yahya, Ishaq bin Rahawaih dan ulama' hadis lainnya.

2. Di kota Ray, ia belajar hadis kepada Muhammad bin Mahram, Abu Gasan, dan lain-lain.

3. Di kota Hijaz, ia belajar hadis kepada Sa'id bin Mansyur dan Abu Mas'ab.

4. Di kota Mesir ia belajar hadis kepada Amir bin Sawad,Harmalah bin Yahya, dan ulama' hadis lainyya.

5. Di mekah, ia belajar hadis kepada Qa'nabi.

6. Di kota Bagdad, ia belajar hadis kepada Imam Bukhori, beliau memakan kurun waktu yang cukup lama ketika belajar hadis kepada Imam Bukhori.

Di samping itu, Imam Mulim juga dikenal sebagai tokoh yang sangat ramah, tawadzu', wara', dan memiliki kehalusan budi bahasa. Bahkan, menurut adz-Dzahabi, ia dikenal dengan sebutan "Muslim dari Naisabur".

Imam Muslim wafat pada hari ahad sore, 24 Rajab 261 H/875 M, dalam usia 55 tahun. Jenazahnya dimakamkan esok harinya, yaitu hari senin,25 Rajab 261 H/875 M di kampung Nasr abad, Salah satu daerah di sebelah Naisabur.

Beberapa karya-karya beliau adalah :

1. Al-Asma’ wal-Kuna.

2. Irfadus Syamiyyin.

3. Al-Arqaam.

4. Al-Intifa bi Juludis Siba’.

5. Auhamul Muhadditsin.

6. At-Tarikh.

7. At-Tamyiz.

8. Al-Jami’.

9. Hadits Amr bin Syu’aib.

10. Rijalul ‘Urwah.

11. Sawalatuh Ahmad bin Hanbal.

12. Thabaqat.

13. Al-I'lal.

14. Al-Mukhadhramin.

15. Al-Musnad al-Kabir.

16. Masyayikh ats-Tsawri.

17. Masyayikh Syu’bah.

18. Masyayikh Malik.

19. Al-Wuhdan.

20. As-Shahih al- Masnad.

Kitab-kitab nomor 5, 19, dan 20 telah dicetak, sementara nomor 1, 12, dan 14 masih dalam bentuk manuskrip. Sedangkan karyanya yang monumental adalah Shahih dari judul singkatnya, yang sebenarnya berjudul, Al-Musnad as-Shahih, al-Mukhtashar minas Sunan, bin-Naqli al-’Adl ‘anil ‘Adl ‘an Rasulillah.

C. Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan Imam muslim dalan mengarang kitab Sahih Muslim yaitu:

1. Judul Asli

Kitab himpunan hadis sahih karya Imam Muslim ini berjudul asli :

"المسند الصحيح المختصر من السنن بنقل العدل عن العدل عن رسول الله صلي الله عليه وسلم".

2. Motif

Motif yang mendorong Imam muslim untuk menyusun kitab Sahih Muslim sekurang-kurangnya karena ada dua alasan pokok,yaitu:

1. Pada masanya masih sangat saulit mencari referensi koleksi hadis yang memuat hadis-hadis sahih dengan kandungan yang komplit dan sistematis.

2. Pada masanya terdapat kaum zindik yang selalu berusaha membuat sebuah hadis palsu dan menyebarkannya, serta mencampuradukkan antara hadis-hadis yang sahih dan dhaif.

Dengan menilik periodesasi sejarah dan perkembangan hadis, dapat dinyatakan bahwa kitab sahih muslim muncul pada periode ke-5 ( Abad ke-3 H ), yaitu masa pemurnian dan penyempurnaan hadis.

3. Masa Penyusunan

Penyusunan kitab tersebut memakan waktu sekitar 15 tahun. Sebagaimana pernyataan salah satu muridnya yang mendampingi beliau dalam penyusunannya , yakni Ahmad bin Salamah, beliau mengatakan ,"Aku menulis bersama muslim untuk menyusun kitab Sahih itu selama 15 tahun. Kitab itu berisi 12.000 hadis". Dan kitab ini disusun baik ketika Imam Muslim berada di tempat tinggalnya maupun ketika beliau melakukan rihlah ilmiah ke berbagai wilayah. Dalam proyeknya itu beliau menyeleksi dari hafalan dan catatannya yang berjumlah 300.000 hadis. Perlu diketahui, bahwa pada mulanya sosialisasi kitab ini menggunakan model diperdengarkan kepada kaum muslimin. Secara garis besar ada dua jalur penyebarannya,yakni ke arah timur melalui Abu Ishaq bin Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan, dan ke arah barat melalui Abu Muhammmad Ahmad bin Ali.

4. Jumlah Hadis

Dalam penyusunan kitab tersebut, ia menyeleksi ribuan hadis, baik dari hafalan maupun catatannya. Informasi lain menuturkan bahwa kitab sahih Muslim merupakan hasil seleksi atas sekitar 300.000 hadis. Imam Muslim berkata ,"Kitab sahih ini aku saring dari 300.000 hadis".

Kitab ini memuat banyak hadis. Hanya saja, mengenai akurasi jumlah hadisnya tidak ada kesatuan pendapat. Informasi yang beredarpun masih simpang siur. Menurut keterangan Ahman bin Salamah, seorang sahabat Imam Muslim sekaligus penulis naskah kitab ini, Sahih Muslim memuat 12.000 hadis. Sementara ulama' lain menyebutkan, jumlah hadis yang tertera dalam kitab ini sebanyak 7275 hadis. Pendapat lain menyebutkan jumlahnya 5632 hadis. Ada juga yang menyebutkan 4.000 hadis. Ada pula yang berkesimpulan bahwa jumlah hadis kitab ini adalah 3033 hadis.

5. Kedudukan

Para ulama' menempatkan Kitab Al-Jami' As-Shahih karya Imam Muslim pada peringkat ke-2 setelah Al-Jami' As-Shahih yang disusun oleh Imam Bukhori. Hal ini berdasarkan kualitas kesohihannya. Dan kitab inipun termasuk ke dalam kutubus sittah yang dinilai sebagai karya-karya monumental dalam sejarah kehidupan umat islam. Hal ini berkat ketelitian Imam Muslim dalam memasukkan hadis. Beliau pernah berkata: " Aku tidak mencantumkan satu hadispun ke dalam kitabku ini melainkan karena ada alasannya. Aku tidak menggugurkan satu hadispun di dalam kitabku ini melainkan karena ada alasannya".

Dari pernyataanya di atas , maka kita bisa melihat akan kecermatan Imam Muslim di dalam menyeleksi sebuah hadis untuk beliau susun dalam sebuah kitab. Namun tidak hanya kecermatan yang dimiliki oleh Imam Muslim di dalam menetapkan kualitas suatu hadis.

6. Metode Penyusunan

Metode yang ditempuh oleh Imam Muslim dalam menyusun kitabnya Al-Jami' As-Sahih sangat bagus sekali. Beliau menempatkan hadis-hadis yang memiliki kesamaan tema di tempat yang sama, dan tidak menempatkannya secara terpisah atau di tempat yang berbeda. Sehingga kitab Al-Jami' As-Sahih karyanya memliliki nilai sistematika ynag tinggi. Karena memang Imam Muslim tidak memiliki tujuan untuk mengaitkan dengan masalah fikih sebagaimana Imam Bukhori. Oleh karena itu tidak ada hadis yang sama di letakkan pada dua tema yang berbeda. Selain itu apabila ada seorang rawi berbeda dengan seorang rawi lainnya dalam menggunakan redaksi, padahal subtansi dan tujuannya sama,maka Imam Muslim menjelaskannya. Begitu pula apabila seorang rawi menggunakan lafad ا خبرنا ( ia mengabarkan kepada kami ), sedang rawi yang lain menggunakan lafad حدثنا ( ia menceritakan kepada kami ), maka beliaupun menjelaskan perbedaan tersebut.

7. Syarat-syarat Imam Muslim

Setelah melakukan penelaahan seecukupnya, para ulama' berkesimpulan bahwa syarat yang dipakai oleh Imam Muslim untuk menerima sebuah hadis dan layak dimasukkan ke dalam kitab sahihnya adalah :

a. Perawi adalah orang yang dikenal adil dan dhobit (kuat hafalannya dan tidak mudah lupa).

b. Hadis tersebut adalah musnad (lengkap rangkaiaan sanadnya),muttasil (sanadnya bersambung), dan marfu' (disandarkan kepada Rasulullah Saw). Sebagai implikasinya ,ia enggan menerima hadis yang muallaq dan mauquf .

8. Kriteria Hadis

Imam Muslim dalam menyeleksi hadis-hadis yang dimasukkan ke dalam kitabnya.Ia mengategorikan hadis dalam tiga macam yaitu:

1. Hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para perawi yang adil dan dhabit.

2. Hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para perawi yang tidak diketahui keadaanya (mastur) dan kekuatan hafalannya sedang-sedang saja.

3. Hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para perowi yang lemah hafalannya dan hadisnya ditinggalkan oleh para ulama'.

9. Subtansi kitab Sahih Muslim

Subtansi kitab Sahih Muslim terdiri dari dua bagian yaitu :

a. Muqoddimah

Kitab Al-Jami' As-sahih yang disusun oleh Imam Muslim diawali oleh mukaddimah yang bernilai tinggi dan bermanfaat. Dalam mukaddimahnya beliau menjelskan haramnya berdusta atas nama Rasulullah, Anjuran agar berhati-hati dalam meriwayatkan, keadaan para perawi dan menerangkan illat hadis, larangan meriwayatkan hadis dari perawi yang lemah dan banyak salahnya, pembagian dan macam-macam hadis, dan hadis-hadis yang ditulis dalam sahihnya. Juga menerangkan bahwa sanad hadis itu adalah bagian dari ketentuan agama, dan menjelaskan panjang lebar tentang berhujjah dengan hadis mu'an'an. Itulah di antara manfaat yang terkandung dalam mukaddimah sahih Muslim.

b. Isi Hadis

Untuk Mengetahui isi dan sistematika Sahih Muslim secara rinci, di bawah ini dikemukakan susunanannya, yaitu :

1. Kitab tentang iman.

2. Kitab tentang taharah.

3. kitab tentang haid.

4. Kitab tentang solat.

5. Kitab tentang masjid.

6. Kitab tentang solat para musafir.

7. Kitab tentang solat jumat.

8. Kitab tentang dua hari raya.

9. Kitab tentang salat istisqo'.

10. Kitab tentang gerhana matahari dan gerhana bulan.

11. Kitab tentang solat jenazah.

12. Kitab tentrang zakat.

13. Kitab tentang puasa.

14. Kitab tentang iktikaf .

15. Kitab tentang haji.

16. Kitab tentang pernikahan.

17. Kitab tentang (penyusuan).

18. Kitab tentang perceraian.

19. Kitab tentang sumpah li'an.

20. Kitab tentang pemerdekaan budak.

21. Kitab tentang jual beli.

22. Kitab tentang akad penyiraman tanaman ( al-musaqah ).

23. Kitab tentang waris-mewarisi.

24. Kitab tentang hibah.

25. Kitab Tentang wasiat.

26. Kitab tentang nazar.

27. Kitab tentang sumpah.

28. Kitab tentang qisos dan diat.

29. Kitab tentang hudud.

30. Kitab tentang al-aqdiyah ( pemutusan perkara ).

31. Kitab tentang barang temuan.

32. Kitab tentang jihad.

33. Kitab tentang kepemimpinan.

34. Kitab tentang perburuan dan sembelihan.

35. Kitab tentang hewan kurban.

36. Kitab tentang minuman.

37. Kitab tentang pakaiaan.

38. Kitab tentang adab.

39. Kitab tentang akad pesanan ( as-salam ).

40. Kitab tentang lafal-lafal adab dan sejenisnya.

41. Kitab tentang syair.

42. Kitab tentang mimpi (ar-ru'ya).

43. Kitab tentang keutamaan.

44. Kitab tentang keutamaan Sahabat.

45. Kitab tentang kebaikan dan menyambung persaudaraan.

46. Kitab tentang qadar.

47. Kitab tentang ilmu.

48. Kitab tentang zikir, do'a, tobat, istigfar.

49. Kitab tentang tobat.

50. KItab tentang sifat orang-orang munafik.

51. Kitab tentang surga.

52. Kitab tentang fitnah-fitnah dan tanda-tanda kiamat.

53. Kitab tentang kezuhudan.

54. Kitab tentang tafsir.

D. Kelebihan dan Kelemahan Hadis

Beberapa kelebihan kita Sahih Muslim dalah :

a. Susunan isinya sangat tertib dan sistematis.

b. Pemilihan redaksi (matan) hadisnya sangat teliti dan cermat

c. Seleksi dan akumulasi sanadnya dijalankan dangan seksama tidak tertukar-tukar, serta tidak lebih dan tidak kurang.

d. Meanempatkan hadis ke dalam tema tertentu dengan baik, sehingga sedikit sekali terjadi pengulangan.

Setelah kita ketahui beberapa kelebihan dari kita Sahih Muslim, ada beberapa juga kelemahan dari kitab Sahih Muslim, diantaranya :

a. Kesahihan hadis yang dipakai Imam Muslim lebih longgar.

b. Imam Muslim tidak mensyaratkan adanya pertemuan antara guru dan murid bagi perawi hadis dalam kitabnya. Tetapi beliau hanya mensyaratkan bahwa guru dan murid yang meriwatkan hadis tersebut pernah hidup dalam satu masa, maka riwayatnya sah.

E. Komentar Ulama' Tentang Sahih Muslim

Beberapa komentar ulama' tentang kitah sahih Muslim ini ada yang memberikan sanjungan atau pujian ada juga yang mengkritik kelemahan kitab ini. Di antara ulama' yang berkomentar tentang kitab Sahih Muslim yaitu :

1. Makki bin Abdain dari Naisabur, beliau diperlihatkan kitab Sahih Muslim kemudian beliau memvonis bahwa ada sebuah hadis yang lemah, maka Imam Muslim segera meninggalkan hadis itu.

2. Imam ad-Daruqutni memberikan sanjungan, '' Seandainya tidak ada Imam Bukhori dan Imam Muslim, tentu pembahasan hadis tidak akan muncul."

3. Menurut sebuah penelitian, salah satu hadis dalam Sahih Muslim adalah maqlub (terbalik). Misalnya, hadis riwayat Abu Hurairah berikut:

"ورجل تصدق بصدقة فاخفاها حتى لاتعلم يمينه ما تنفق شماله"

" Seseorang yang menyedekahkan sesuatu dengan cara sembunyi-sembunyi, sehingga tangan kanannya seolah tidak mengetahui apa yang telah diinfaqkan oleh tangan kirinya ".

DAFTAR PUSTAKA

Dzulmani, 2008. Mengenal kitab-kitab Hadis.Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Khumaidi, Irham, 2008. Ilmu Hadis untuk Pemula. Jakarta Barat: CV Artha Rivera.

Rahman, Fathur. cet ke-1. 1974. Ikhtisar musthplah Hadis. Bandung: PT Al- Ma'arif .

Soleh, Komaruddin. 2009. Mangenal Sahih Muslim. Diambil pada tanggal 02 Januari 2009. (http://members.tripod.com/fitrah_online/thema/des98/1298)

Dan (http://www.kotasantri.com/galeria.php?aksi=DetailArtikel&artid=171)

No comments:

Post a Comment