Monday, May 17, 2010

Sejaran Dan Pengertian Quantum Learning

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (2005: 65-66).

Upaya pembaharuan pendidikan sebagaimana yang tertuang di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, adalah re-orientasi pendidikan ke arah pendidikan berbasis kompetensi. Di dalam pembelajaran berbasis kompetensi tersebut tersirat adanya nilai-nilai pembentukan manusia Indonesia seutuhnya, sebagai pribadi yang integral, produktif, kreatif dan memiliki sikap kepemimpinan dan berwawasan keilmuan sebagai warga negara yang bertanggung-jawab. Indikator ini akan terwujud apabila diiringi dengan upaya peningkatan mutu dan relevansi sumber daya manusia (SDM) melalui proses pada berbagai jenjang pendidikan.

Di kalangan umum, terutama siswa sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi , belajar tidak pernah menjadi hal yang menyenangkan bagi mereka, belajar dipndang sebagai musuh yang patut dijauhi, kini belajar adalah hal yang menyenangkan dan nyaman tanya perasaan cemas, takut dan lelah dengan panduan dari pembelajaran quantum learning. Oleh karena itu penulis memberi judul pada makalah ini “ model dan strategi pembelajaran quantum learning”.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana sejarah munculnya Quantum learning?

b. Apa pengertian Quantum learning?

c. Apa tujuan dan manfaat pembelajaran Quantum learning?

d. Apa karakteristik Quantum learning?

e. Bagaimana strategi pembelajaran quantum learning?

f. Apa perbedaan Quantum learning dan Quantum teaching?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Quantum Learning

Tokoh utama di balik pembelajaran kuantum adalah Bobbi DePorter, seorang ibu rumah tangga yang kemudian terjun di bidang bisnis properti dan keuangan, dan setelah semua bisnisnya bangkrut akhirnya menggeluti bidang pembelajaran. Dialah perintis, pencetus, dan pengembang utama pembelajaran kuantum. Semenjak tahun 1982 DePorter mematangkan dan mengembangkan gagasan pembelajaran kuantum di SuperCamp, sebuah lembaga pembelajaran yang terletak Kirkwood Meadows, Negara Bagian California, Amerika Serikat. SuperCamp sendiri didirikan atau dilahirkan oleh Learning Forum, sebuah perusahahan yang memusatkan perhatian pada hal-ihwal pembelajaran guna pengembanga potensi diri manusia. Dengan dibantu oleh teman-temannya, terutama Eric Jansen, Greg Simmons, Mike Hernacki, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie, DePorter secara terprogram dan terencana mengujicobakan gagasan-gagasan pembelajaran kuantum kepada para remaja di SuperCamp selama tahun-tahun awal dasawarsa 1980-an.

Dia belajar dari Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai “Suggestology” atau “Suggestopedia “.prinsipnya adalah bahwa Sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apapun dapat ,memberikan sugesti positif ataupun negatif. Istilah lain dari suggestology adalah accelerated learning ( pemercepatan belajar).

Demikianlah, metode pembelajaran kuantum merambah berbagai tempat dan bidang kegiatan manusia, mulai lingkungan pengasuhan di rumah (parenting), lingkungan bisnis, lingkungan perusahaan, sampai dengan lingkungan kelas (sekolah). Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya pembelajaran kuantum merupakan falsafah dan metodologi pembelajaran yang bersifat umum, tidak secara khusus diperuntukkan bagi pengajaran di sekolah.
Falsafah dan metodologi pembelajaran kuantum yang telah dikembangkan, dimatangkan, dan diujicobakan tersebut selanjutnya dirumuskan, dikemukakan, dan dituliskan secara utuh dan lengkap dalam buku Quantum Learning.

C. Pengertiuan Quantum Learning

* Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu untuk melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology (suggestopedia).

* Quantum learning sebagai “interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.” Mereka mengamsalkan kekuatan energi sebagai bagian penting dari tiap interaksi manusia. Dengan mengutip rumus klasik E = mc2, mereka alihkan ihwal energi itu ke dalam analogi tubuh manusia yang “secara fisik adalah materi”.

Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi. Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian siswa dan guru.

”. Pada kaitan inilah, quantum learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode tertentu.

D. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Quantum Learning

Ø Tujuan Pembelajaran Quantum Learning:

1. Tumbuhnya emosi positif,

2. kekuatan otak

3. keberhasilan

4. kehormatan diri

Ø Manfaat Pembelajaran Quantum Learning:

1. Sikap Positif

2. Motivasi

3. Belajar Aktif

4. Membangun dan Mempertahankan lingkungan positif

5. Kepercayaan diri

6. Sukses

E. Karakteristik Pembelajaran Quantum Learning

• Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.

• Pembelajaran kuantum berupaya memadukan [mengintegrasikan], menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi-diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan [fisik dan mental] sebagai konteks pembelajaran.

• Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekadar transaksi makna.

• Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.

• Pembelajaran kuantum sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.

• Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran

F. Strategi Pembelajaran Quantum Learning

Teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalarn pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa kita kepada situasi belajar dimana learning with effort akan dapat digantikan dengan learning with fun. Apalagi dalam pembelajaran orang dewasa, learning with effort menjadi hal yang cukup menyulitkan untuk dilaksanakan karena berbagai faktor pembatas, seperti kemauan berusaha, mudah bosan dll. Jadi proses pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, tidak membosankan menjadi pilihan para guru/fasilitator. Jika situasi belajar seperti ini tidak tercipta, paling tidak multimedia dapat membuat belajar lebih efektif menurut pendapat beberapa pengajar.

Sedangkan Strategi pembelajaran yang lain, Seperti:

• Teori otak kanan/kiri

• Teori otak triune (3 in 1)

• Pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik)

• Teori kecerdasan ganda

• Pendidikan holistik (menyeluruh)

• Belajar berdasarkan pengalaman

• Belajar dengan symbol

• Simulasi/permainan

G. Perbedaan Quantum Learning dan Quantum Teaching

Quantum Teaching dan Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang sama-sama dikemas Boby DePorter yang diilhami dari konsep kepramukaan, sugestopedia, dan belajar melalui berbuat.

1. Quantum Teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat berada di kelas, berhadapan dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasinya. Pola Quantum Teaching terangkum dalam konsep TANDUR, yakni Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.

2. Quantum Learning merupakan konsep untuk pembelajar agar dapat menyerap fakta, konsep, prosedur, dan prinsip sebuah ilmu dengan cara cepat, menyenangkan, dan berkesan.Pola Quantum Teaching terangkum dalam konsep AMBAK yakni Apa Manfaatnya Bagiku

Jadi, Quantum Teaching diperuntukkan guru dan Quantum Learning diperuntukkan siswa atau masyarakat umum sebagai pembelajar

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran kuantum merupakan sebuah falsafah dan metodologi pembelajaran yang umum yang dapat diterapkan baik di dalam lingkungan bisnis, lingkungan rumah, lingkungan perusahanan, maupun di dalam lingkungan sekolah (pengajaran). Secara konseptual, falsafah dan metodologi pembelajaran kuantum membawa angin segar bagi dunia pembelajaran di Indonesia sebab karakteristik, prinsip-prinsip, dan pandangan-pandangannya jauh lebih menyegarkan daripada falsafah dan metodologi pembelajaran yang sudah ada (yang dominan watak behavioristis dan rasionalisme Cartesiannya). Meskipun demikian, secara nyata, keterandalan dan kebaikan falsafah dan metodologi pembelajaran kuantum ini masih perlu diuji dan dikaji lebih lanjut. Lebih-lebih kemungkinan penerapannya dalam lingkungan Indonesia baik lingkungan rumah, lingkungan perusahaan, lingkungan bisnis maupun lingkungan kelas/sekolah (baca: pengajaran). Khusus penerapannya di lingkungan kelas menuntut perubahan pola berpikir para pelaksana pengajaran, budaya pengajaran dan pendidikan, dan struktur organisasi sekolah dan struktur pembelajaran. Jika perubahan-perubahan tersebut dapat dilakukan niscaya pembelajaran kuantum dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal.

B. Saran-saran

Demikian makalah ini, kami sadar bahwasanya makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu kami menerima kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ke depan.


DAFTAR PUSTAKA

De Porter, Bobbi. 2009. Quantum Learning. Bandung:KAIFA

Pengertian Program Tahunan

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

Kita sebagai calon guru semestinya kita harus mengetahui tentang perencanaan Untuk memperlancar suatu system pendidikan dan pembelajaran yang efektif maka diperlukan adanya perencanaan yang matang termasuk salah satunya adalah program satu tahun yang harus disiapkan dalam suatu lembaga pendidikan

Dengan adanya kebutuhan ini maka kami akan mencuplik agar kita semua bisa mengetahui atas apa itu program tahunan.

  1. Rumusan Masalah

1. Apakah program tahunan itu?

2. Bagaimana cara menyusun program tahunan?


BAB II

PEMBAHASAN

  1. Pengertian Program Tahunan

Dalam pengertian program tahunan terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan tentang pengertian tersebut.

Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan(SK dan KD)yang telah ditetapkan.

penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh sisiwa. penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa[1]

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas , berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai , karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi(satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi , kompetensi dasar , alokasi waktu dan keterangan [2]

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedomkan bagi pengembangan program-program berikutnya[3]

  1. Langkah Penyusunan Program tahunan

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan program tahunan adalah

a. Lihat berapa jam alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran dalam seminggu dan struktur kurikulum seperti yang telah ditetapkan pemerintah, analisis berapa minggu efektif dalam satu semester, seperti yang telah ditetapkandalam gambar alokasi waktu efektif

b. Melalaui analisis tersebut kita dapat menentukan berapa minggu waktu yang tersedia untuk pelaksanan proses pembelajaran .

Sumber-sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan antara lain :

Daftar Standard Kompetensi sebagai konsensus nasional yang dikembangkan dalam buku Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)setiap mata pelajaran yang akan dikembangkan

Skope dan Sekuensi setiap Kompetensi untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan materi pembelajaran, materi pembelajara tersebut disusun dalam pokok-pokok pembahasan yang mengandung ide-ide pokok yang sesuai kompetensi dan tujuan pembelajaran .Skope adalah ruanglingkupdan batasan-batasan keluasan setiap pokok dan sub pokok bahasan sedangkan Sekuesi adalah urutan logis daripokok dan sub pokok bahasan. Pengembangan skope dan skuensi ini bias dilakukan oleh masing – masing guru mata pelajaran, dan dapat dikembangkan dalam kelompok kerja guru ( KKG ) untuk setiap mata pelajaran.

Kalender pendidikan penyusunan kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada efesiensi, efektifitas dan hak-hak peserta didik.


BAB III

PENUTUP

  1. Kesimpulan

1. Secara garis besar, dapat diartikan bahwa peroram tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan(SK dan KD)yang telah ditetapkan.

2. Lihat berapa jam alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran dalam seminggu dan struktur kurikulum seperti yang telah ditetapkan pemerintah, analisis berapa minggu efektif dalam satu semester, seperti yang telah ditetapkandalam gambar alokasi waktu efektif dan Melalaui analisis tersebut kita dapat menentukan berapa minggu waktu yang tersedia untuk pelaksanan proses pembelajaran.



DAFTAR PUSTAKA

Prof.H. Umar Hamalik, Kurikulum berbasis kompetensi. 2004. Bandung : PT Rosda karya

Drs Darwyn Syah,M.Pd dkk. Perencanaan System Pengajaran Pendidikan Agama Islam. 2007. Jakarta : Gaung Persada Perss.

Dr.Wina Sanjaya, M. Pd. Perencanaan Dan Desain System Pembelajaran. 2008. Jakarta : Prenada Media Grup,.



[1] Dr wina sanjaya M.PdPerencanaan dan desain system pembelajaran, hlm.52

[2] prof.umar hamalik, kurikulum berbasis kompetensi, hlm. 95

[3] dr.darwyn syah,M.Pd dkk, perencanaan system pengajaran pendidikan agama islam , hlm 158