TEKS

SELAMAT DATANG DAN JANGAN LUPA ISI BUKU TAMU & KOMENTAR YA.....

Sunday, April 10, 2011

UNSUR BALAGHOH DALAM SURAT AL-BAQARAH AYAT 40-45

Oleh : Ari, Fiyah, Isro’, Insol

BAB I

PNDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur'an sebagai mu'jizat yang Maha Sempurna. Yang diberikan kepada Rosul itu adalah sangat indah, syarat makna dan rahasia didalamnya yang mana dulu selalu dibaca Nabi dan selalu diamalkan Nabi serta tak jarang menangis ketika membacanya. Hal itu juga terjadi pada sahabat Umar yang kuat pendiriannya, yang dulu sempat menentang nabi menjadi luluh karena mendengar bacaan Al-Qur'an dari adiknya yang selanjutnya mengantarkan pada keislamannya dan juga banyak lagi kejadian-kejadian yang menggetarkan hatisebab mendengar bacaan Al-Qur'an yang indah itu. Maka dari situ bias disimpulkan bahwa Al-Qur'an dapat menggetarkan hati yang membacanya yang telah terbuka mata hatinya, karena telah memahami keindahan dalam kemu'jizatan Al-Qur'an.

Namun sekarang, dizaman yang sudah mulai agung ini Al-Qur'an mulai jauh dari esensi dan eksistensinya, Al-Qur'an dijadikan bacaan yang tidak memberi makna, tidak ada keharuman dan kebahagiaan ketika membacanya. Oleh karena itu kita sebagai orang islam harus bisa mengembalikan esensi dan eksistensi Al-Qur'an dengan menggalih dan mencari segala keindahan dan rahasia-rahasia yang terkandung didalamnya untuk diamalkan dalam kehidupan shari-hari dengan cara menafsirkan Al-Qur'an, tapi untuk mengethui keindahan-keindahan dan rahasia Al-Qur'an itu tidak mudah sebab perlu keterbukaan hati dan penjiwaan, dan untuk itu bisa dilakukan dengan menggunakan Ilmu Balaghoh.

Oleh karena itu kiranya sangat diperlukan pembahasan Balaghoh dan aplikasinya dalam menafsirkan Al-Qur'an sehingga dibuatlah makalah sebagai tugas kelompok dalam mata kuliah Ilmu Balaghoh-2 yang merupakan aplikasi dari teori-teori Ilmu Balaghoh satu, dengan judul "Kajian Balaghoh dalam Penafsiran Al-Qur'an Surat Al-Baqoroh ayat 40-45".

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja unsur-unsur balaghoh yang terkandung dalam surat Al-Baqoroh ayat 40-45?

2. Apa saja faedah-faedah yang terkandung dalam surat Al-Baqoroh ayat 40-45?

BAB II

PEMBAHASAN

ûÓÍ_t6»tƒ Ÿ@ƒÏäÂuŽó Î) (#rãä.øŒ$# zÓÉLyJ÷èÏR ûÓÉL©9$# àMôJyè÷Rr& ö/ä3øn=tæ (#qèù÷rr&ur üÏökyéÎ/ Å$ré& öNä.ÏôgyèÎ/ }»­ƒÎ)ur Èbqç7ydö$$sù ÇÍÉÈ (#qãZÏB#uäur !$yJÎ/ àMø9tRr& $]%Ïd|ÁãB $yJÏj9 öNä3yètB Ÿwur (#þqçRqä3s? tA¨rr& ¤Ïù%x. ¾ÏmÎ/ ( Ÿwur (#rçŽtIô±n@ ÓÉL»tƒ$t«Î/ $YYuKrO WxŠÎ=s% }»­ƒÎ)ur Èbqà)¨?$$sù ÇÍÊÈ Ÿwur (#qÝ¡Î6ù=s? Yysø9$# È@ÏÜ»t7ø9$$Î/ (#qãKçGõ3s?ur ¨,ysø9$# öNçFRr&ur tbqçHs>÷ès? ÇÍËÈ (#qßJŠÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qx.¨9$# (#qãèx.ö$#ur yìtB tûüÏèÏ.º§9$# ÇÍÌÈ * tbrâßDù's?r& }¨$¨Y9$# ÎhŽÉ9ø9$$Î/ tböq|¡Ys?ur öNä3|¡àÿRr& öNçFRr&ur tbqè=÷Gs? |=»tGÅ3ø9$# 4 Ÿxsùr& tbqè=É)÷ès? ÇÍÍÈ (#qãZŠÏètFó$#ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ Ío4qn=¢Á9$#ur 4 $pk¨XÎ)ur îouŽÎ7s3s9 žwÎ) n?tã tûüÏèϱ»sƒø:$# ÇÍÎÈ

A. Unsur-Unsur Balaghoh Yang Terkandung Dalam Surat Al-Baqarah(40-45)

Ayat-ayat ini mengandung beberapa unsur balaghoh dan badi’ diantaranya:

  1. disandarkannya lafadz “Ni’mat” kepada Allah s.w.t yakni serupa ayat (نعمتى) itu menunjukkan pada besarnya kadar nikmat, luasnya penyebaran nikmat, bagusnya peletakan nikmat, karena pengandaian ini mempunyai faedah tasyrif (memuliyakan). Seperti Firmannya (بيت الله) dan (ناقة الله).
  2. (ولا تشتروا باياتي) lafadz الشراء disini termasuk isti’aroh seperti yang dijelaskan sebelumnya pada lafadz (اولئك الذين اشتروا الضلالة بالهدى ).

Kaidah:

@ Isti’aroh adalah tasbih yang dibuang salah satu thorofnya.

@ Dilihat dari segi Musyabahbinya, maka isti’aroh terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Isti’aroh Tasrihiyah, yaitu isti’aroh yang musyabbah Bihnya dijelaskan.

2. Isti’aroh Makniyah, yaitu isti’aroh yang Musabbah Bihnya dibuang dengan menetapkan salah satu sifat khasnya.

  1. pengulangan lafadz حق dalam ayat (تلبسوا الحق ) dan ayat ( وتكتموا الحق) itu sangat menjelekkan sesuatu yang dilarang, karena didalam tasrih tidak menggunakan dhomir untuk penguatan, pengulangan ini dinamakan اطناب dan اطناب termasuk محسنات بديعية.
  2. ayat ( واركعوا مع الراكعين ) penyebutan keseluruhan dengan menyebutkan sebagian yakni yang diinginkan lafadz صلوا مع المصلين => واركعوا مع الراكعين, disini menggunakan lafadz ruku’ dan yang dikehendaki adalah sholat, dalam masalah ini disebut مجاز مرسل.

Kaidah:

Majaz Mursal adalah kata yang digunakan bukan pada maknanya yang asli karena adanya hubungan yang selain keserupaan serta adanya qorinah yang menghalangi pemahaman dengan maknanya yang asli.

  1. ayat ( واياي فرهبون ) dan ( واياي فاتقون ) dalam penggalan ayat ini mendahulukan dhomir yang berfaedah ikhtishosh.
  2. ayat ( اتأمرون ) adalah istifham yang dikeluarkan dari hakikatnya kepada makna توبيح (celaan) dan تقريع (teguran).

Kaidah:

Istifham adalah mencari pengetahuan tentang sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui.

  1. ayat (اتأمرون) menggunakan shighot mudhori’ yang bermakna madhi yang berfaedah tajaddud dan huduts dan menjelaskan tentang meninggalkan pekerjaan karena lalai. (وتنسون انفسكم) adalah mubalaghoh dalam meninggalkan, seakan-akan pekerjaan mereka tidak sedikitpun terbesit dalam hatinya. Dan hubungan dengan lafadz انفس adalah sebagai taukid untuk mubalaghoh dalam kelalaian yang sangat, sudah jelas bahwa dalam ayat (وانتم تتلون الكتاب) mengandung jumlah tabkit (membuat nangis), teguran dan celaan atas kejelekan perbuatan mereka.

B. Beberapa Faedah Yang Terkandung Pada Ayat-Ayat Ini Adalah:

1. sebagian orang arif berkata: abidun ni’am (Bani Isra’il) banyak, abidul mun’im (umat Muhammad) sedikit. Maka Allah s.w.t untuk memperingati bani isra’il dengan menggunakan (اذكروا نعمتي) sehingga mereka mengetahui ni’mat yang diberikan oleh Allah atau Dzat Pemberi ni’mat dan Allah ta’ala memperingati umat Muhammad menggunakan (فاذكرونى اذكركم) supaya mereka tahu tentang Dzat Pemberi ni’mat (Allah).

2. sholat itu mempunyai kriteria yang sangat tinggi bahkan apabila Rosulullah mengalami kesusahan beliau langsung sholat sehingga Rosulullah bersabda kepada Bilal أرحنا بها يا بلال (enakkan aku dengan sholat wahai Bilal).

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

o Lafadz “نعمتى ini mempunyai faedah tasyrif (memuliyakan).

o Lafadz “الشراءdisini termasuk isti’aroh seperti yang dijelaskan sebelumnya pada lafadz (اولئك الذين اشتروا الضلالة بالهدى ).

o Pengulangan lafadz حق dalam ayat (تلبسوا الحق ) dan ayat ( وتكتموا الحق) ini dinamakan اطناب dan اطناب termasuk محسنات بديعية.

o Ayat ( واركعوا مع الراكعين ) dalam masalah ini disebut مجاز مرسل.

o Ayat ( واياي فرهبون ) dan ( واياي فاتقون ) dalam penggalan ayat ini mendahulukan dhomir yang berfaedah ikhtishosh.

o Ayat ( اتأمرون ) adalah istifham yang dikeluarkan dari hakikatnya kepada makna توبيح (celaan) dan تقريع (teguran).

o Ayat (وتنسون انفسكم) adalah mubalaghoh dalam meninggalkan, seakan-akan pekerjaan mereka tidak sedikitpun terbesit dalam hatinya. Dan hubungan dengan lafadz انفس adalah sebagai taukid untuk mubalaghoh dalam kelalaian yang sangat,

  1. Saran

Akhirnya, setelah mahasiswa membaca makalah ini dan menemukan banyak kesalahan dan kekeliruan, kami mohon saran dan krittik dari sahabat mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Akhdhori, Imam. Terjemah Jauharatul Maknun. Surabaya: Al-Hidayah

M.Ali Asshobuni. 1996. shofwatut Tafassir, Tafsir Al-qur’anil Karim. Libanon: Darul Fikr

Usman, Musthofa dan Ali Al-Jarim. 2005. terjemah Al-Balaghotul Wadhihah. Bandung: Sinar Baru Agensido Offset.

No comments:

Post a Comment