TEKS

SELAMAT DATANG DAN JANGAN LUPA ISI BUKU TAMU & KOMENTAR YA.....

Wednesday, November 10, 2010

PUNISHMENT PENGELOLAAN KELAS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menyandang jabatan guru memang penuh tantangan dan penuh dengan dinamika. Sebagai tugas pokok guru mengajarkan suatu mata pelajaran, ia tidak hanya mengutamakan mata pelajaran akan tetapi harus juga memperhatikan anak itu sendiri sebagai manusia yang harus dikembangkan pribadinya.

Pikiran yang normatif mrngatakan bahwa harus dipelihara keseimbangan antara perkembangan intelektual dan psikologis anak.hanya mementingkan bahan pelajaran dengan mengabaikan anak akan dapat merugikan anak itu sendiri.

Macam-macam cara yang digunakan oleh guru untuk mengharuskan anak itu belajar disekolah maupun dirumah. Dngan punishment dan ancaman itu dipaksa untuk menguasai bahan pelajarn yang dianggap perlu untuk ujian dan masa depannya.

B. Rumsan Masalah

1) Apa pengertian punishment?

2) Sebutkan teknik-teknik punishment?

3) Apa saja bentuk-bentuk punishment?

4) Bagaimana penerapan punishment?

5) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas punishment?

6) Apa tujuan adanya hukuman?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Hukuman Menurut Beberapa Pendapat

  1. Menurut pandangan sarjana-sarjana islam

Bahwa maksud hukuman dalam pendidikan islam adalah sebagai perbaikan bukan sebagai hardikan atau bala dendam, oleh karena itu pendidik sharusnya mempelajari terlebih dahulu sifat serta keadaan seorang anak kemudian melakukan pendekatan-pendekatan sbelum di beri hukuman agar si anak sadar serta mengakui kesalahan yang telah dilakukanya dengan penuh kesadaran

  1. Menurut pandangan al-badari

Menurut pendapat beliau sifat anak yang berbuat salah harus diteliti mungkin dengan pendekatan dan suatu tatapan mata terhadap si anak, cukup mampu untuk melakukan perbaikan pada mereka. Sebaliknya mungkin ada anak-anak lain yang harus mendapatkan hukuman baru dapat diperbaiki.

  1. Menurut pendapat ibn khaldur

Ibn khaldur anti menggunakan kekerasan dalam mendidik anak beliau, beliau berkata: siapa yang biasa di didik dengan kekerasan maka ia akan selalu di pengaruhi oleh kekerasan, akan selalu merasa sempit hati, akan bersifat pemalas, suka berdusta karna takutb akan kepergok oleh penguasa. Hal ini selanjutnya akan mengajar dia menipu sehingga menjadi kebiasaan, selanjutnya ia menjadi pribadi yang kejam tanpa perasaan.

  1. Menurut pewndapat al-ghozali

Bahwa ketika seorang pengelola kelas menegur seorang anak yang bermasalah harus memperhatikan umur serta penyebab individu tersebut bertindak demikian, karna guru selaku salah satu pengelola kelas dalam pandangan seorang anak adalah, ibarat dokter, sekiranya

Dokter mengobati segala penyakit dengan satu macam obat maka pasien akan mati dan hati mereka akan menjadi beku. Artinya setiap anak harus dilayani dengan layanan yang sesuai, selidiki latar belakang yang menyebabkan ia melakukan kesalahan serta mengenai umur berbuat kesalahan itu harus dibedakan antara anak kecil dengan anak yang agak besar dalam menjatuhi hukuman. Guru hendakalah bertindak sebagai dokter yang mahir yang sanggup menganalisa penyakit dan mengetahui serta memberikan obat yang dibutuhkan.

B. Teknik-Teknik Hukuman Dalam Kelas

Teknik-teknik hukuman dalam kelas

a) Sebelum berumur 10 tahun anak tidak boleh dipukul

b) Memberikan kesempatan pada siswa untuk taubat dari yang dia lakukan dan memperbaiki kesalahan.

c) Apabila hukuman pukulan terpaksa harus dilakukan maka pukulan tidak lebih dari 10 kali. Yang dimaksud disini bukan pukulan yang tidak mengenai wajah dan organ-organ vital.

d) Suatu hukuman jangan sampai menyinggung harga diri seorang anak.

e) Jangan berupa penghinaan atasnya.

Sisi positif pemberian hukuman :

1. Memberikan pelajaran pada pelaku dan siswa lain agar tidak melakukan pelanggaran yang sama.

2. Menjadikan siswa disiplin dan tidak meremehkan peraturan.

Sisi negatif pemberian hukuman :

1. Mematikan kreatifitas siswa

2. Menjadikan anak minder

3. Memberikan pengaruh psikis terhadap perkembangan siswa

Bagaimanapun juga pemberian hukuman bukanlah suatu solusi yang baik terhadap perkembangan, kepribadian serta intelegensi seorang anak, ketika seorang pendidik mengetahui siswa mereka berbuat salah, ada baiknya jika hal ini dilakukan :

a. Hukuman yang diberikan bukan berupa sentuhan fisik (pukulan), melainkan sentuhan hati (nasihat).

b. Istilah hukuman diganti istilah parcelan

c. Pendidik memberikan parcelan yang sesuai dengan tingkatan kesalahan serta umur siswa yang salah

C. Bentuk-Bentuk Punishment

Banyak bentuk punishment yang diberikan guru kepada muridnya, dari yang mulai menggunakan kekerasan sampai pada hal yang lebih mendidik.

1) Hukuman berupa penundaan dalam memberikan penghargaan: kelebihanya, murid akan berusaha mendapatkan rewordnya sehingga akan berusaha pula untuk segera memperbaiki kesalahan/prilakunya. Sayangnya kelemahan dari punishment ini secara tidak langsung akan bergantung pada pemberian reward, apalagi jika reward yang diberikan tidak proposional.

2) Hukuman berupa pencabutan hak istimewa murid: kelebihanya, murid akan merasa rugi karena hak istimewanya dicabut dan umumnya ia akan berusaha memperbaiki kesalahan atau prilakunya dengan segera untuk mendapatkan kembali hak istimewanya. Lemahnya, jika sekali saja guru lalai akan konsekuensi dan konsistensi penerapan hukuman tersebut maka tidak akan memberikan hasil apa-apa dalam menerapkan disiplin pada murid.

3) Hukuman berupa penyetrapan atau time out: kelebihanya, murid akan merasa tidak nyaman karena diasingkan keruangan yang sepi dan tidak diajak berinteraksi karena diabaikan atau ditinggal oleh guru untuk beberapa menit sampai ia tenang dan siap untuk kembali ke kelas.lemahnya, untuk murid-murid tertentu justru mengharapkan dirinya dibawa keluar kelas agar bisa “bebas”. Untuk itu sebaiknya guru mengatasinya dengan tetap dengan memberikan tugas yang harus diselesaikan oleh murid selama waktu time out sebelum ia diperbolehkan kembali ke dalam kelas.

4) Hukuman berupa skorsing: kelebihanya, dapat memberi waktu pada murid untuk merenungi kesalahanya dengan tidak mengizinkan mengikuti pembelajaran disekolah dengan harapan ada perasaan malu dan rugi, sehingga murit mau memperbaiki kesalahanya. Kekurangannya hampir sama dngan penyetrapan atau time out dimana untuk murid murid tertentu mengharapkan diskorsing atau tidak diperbolehkan masuk sekolah untuk beberapa hari shingga bisa “bebas” dari tanging jawab sekolah. Untuk itu penanganannya juga sama yaitu sekolah sebaiknya memberikan tugas yang harus diselesaikan selama murid yang diskorsing dan ikut melibatkan orang tua untuk memantaunya selain itu kekurangan lainnya adalah murid menjadi tertinggal pelajaranya karna tidak masuk sekolah, sehingga butuh waktu bagi murid tertentu yang cenderung lambat untuk bisa mengejar ketertinggalannya.

D. Penerapan Hukuman

Adapun beberapa penerapan hukuman diantaranya :

a. Kombinasi dengan pengaturan lingkungan

b. Kombinasi dengan prosedur lain

c. Penyajian dengan intensitas kuat

d. Konsisten dan diberikan seketika

e. Menghalangi lolos dari hukuman

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Hukuman

Faktor-faktor yang mampengaruhi efektifitas hukuman diantaranya :

a. Memaksimalkan kondisi umtuk respon, alternative yang di inginkan. Harus mengidentifikasi beberapa respon di inginkan yamg berkompetisi dengan perilaku tidak di inginkan yang akan dihilangkan.untuk menjaga perilaku di inginkan, kita sebaiknya reirforcemen positif yang diberikan pada jadwal efektif

b. Minimalisir penyebab respon yang dihukum. Kita harus mengenali kontrol stimulus dari perilaku yang akan dihukum, lalu kita harus mengetahui reirforcer yang menjaga perilaku yang tidak di inginkan tersebut.

c. Pemilihan hukuman. Punishment tipe hukuman sangat penting dalam mempengaruhi efektifitas pelaksanaan modifikasi perilaku.

d. Pelaksanaan hukuman. Punishment paling efektif ketika hukuman deberikan segera setelah perilaku yang tidak di inginkan muncul.

e. penggunaan aturan. Penggunaan aturan yang tepat akan membantu menurunkan perilaku tidak di inginkan dan meningkatkan perilaku alternatif lebih cepat.

F. Tujuan Adanya Hukuman

Punishment atau hukuman merupakan tindakan yang menjadi pilihan dalam upaya ini. Pemberian hukuman merupakan bentuk tindakan yang diharapkan menimbulkan efek jerah terutama bagi pelaku pelanggaran. Tentu saja pemberian hukuman ini kadarnya harus disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik. Jangan sampai hukuman yang diberikan melebihi kadar pelanggaran atau kesalahan yang telah dilakukan. Ini merupakan tindak kuratif yakni untuk menghentikan terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang tidak dikehendaki. Upaya ini dimaksudkan untuk menghentikan pelanggaran-pelanggaran yang sudah terlanjur dilakukan oleh peserta didik.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Punishment dalam pendidikan islam adalah sebagai perbaikan bukan sebagai hardikan atau bala dendam, oleh karena itu pendidik sharusnya mempelajari terlebih dahulu sifat serta keadaan seorang anak kemudian melakukan pendekatan-pendekatan sbelum di beri hukuman agar si anak sadar serta mengakui kesalahan yang telah dilakukanya dengan penuh kesadaran.

Teknik-teknik hukuman dalam kelas: sebelum berumur 10 tahun anak tidak boleh dipukul, Suatu hukuman jangan sampai menyinggung harga diri seorang anak dan jangan berupa penghinaan atasnya..

Bentuk-bentuk punishment: hukuman berupa penundaan dalam memberikan penghargaan, hukuman berupa pencabutan hak istimewa murid, hukuman berupa penyetrapan atau time out, dan hukuman berupa skorsing.

Adapun beberapa penerapan hukuman diantaranya: kombinasi dengan pengaturan lingkungan, kombinasi dengan prosedur lain, penyajian dengan intensitas kua konsisten dan diberikan seketika dan menghalangi lolos dari hukuman.

faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas hukuman memaksimalkan kondisi umtuk respon, alternative yang di inginkan, minimalisir penyebab respon yang dihukum, pemilihan hukuman, pelaksanaan hukuman, penggunaan aturan.

Tujuan Pemberian hukuman merupakan bentuk tindakan yang diharapkan menimbulkan efek jerah terutama bagi pelaku pelanggaran dan upaya ini dimaksudkan untuk menghentikan pelanggaran-pelanggaran yang sudah terlanjur dilakukan oleh peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

http://74.6.146.127/search/cache?ei=UTF-8&p=punishment&fr=yfp-t-713&u=inspirasipakde.com/2009/04/20/the-punishment/&d=HOIKVu_ZVwPY&icp=1&.intl=id&sig=1xnqBMTpU94fRot0ckfiQ

No comments:

Post a Comment